Berita

Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), David Hardianto Aljufri/Istimewa

Nusantara

DPRD Sumsel Minta Kasus Pemukulan Dokter Koas Diproses Hukum

SELASA, 17 DESEMBER 2024 | 04:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), David Hardianto Aljufri, menilai insiden pemukulan terhadap seorang dokter koas yang terjadi beberapa waktu lalu merupakan masalah serius. Sebab melibatkan dunia pendidikan kedokteran yang menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar dan berkembang. 

“Hal ini sangat disayangkan, terutama karena terjadi di dunia pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri. Koas adalah mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan praktikum dan belum sepenuhnya menjadi tenaga medis profesional. Kami sangat berharap kejadian ini tidak terulang dan tidak berkembang menjadi masalah yang lebih besar,” ujar David, dikutip RMOLSumsel, Senin 16 Desember 2024.  

Politikus Golkar ini menegaskan bahwa kasus tersebut harus diproses melalui jalur hukum. Ia meminta pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut secara serius dan transparan.  


“Kami minta agar polisi segera menindaklanjuti kasus ini tanpa ada penundaan atau ketidakjelasan yang bisa memicu isu-isu baru. Penanganan yang cepat dan tegas diperlukan agar masalah ini tidak meluas,” tegas David.  

David juga mengungkapkan bahwa Komisi V DPRD Sumsel yang membawahi bidang pendidikan telah membahas persoalan ini. Namun, mereka akan menunggu langkah lebih lanjut dari Fakultas Kesehatan Masyarakat yang dilaporkan telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki dan memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut.  

“Kasus ini melibatkan rumah sakit dan mahasiswa kedokteran yang sedang menempuh pendidikan. Mereka adalah calon tenaga medis yang akan menghadapi tantangan di dunia kedokteran. Kami tidak ingin insiden ini menjadi preseden buruk yang dapat mengganggu kualitas pendidikan mereka,” tegasnya lagi.  

David mengingatkan agar semua pihak terlibat menjaga agar situasi ini tidak berkembang menjadi isu yang lebih besar atau merugikan pihak mana pun.  

“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Kita semua bertanggung jawab menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi generasi muda,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya