Berita

Ilustrasi (Foto: Antara)

Bisnis

Surplus Dagang Tenggelam, Dolar Kukuh Rp16.000

SENIN, 16 DESEMBER 2024 | 17:45 WIB | OLEH: ADE MULYANA

PESIMISME yang sedang menghantam pasar global kembali menyulitkan Rupiah untuk membukukan gerak positif. Laporan dari jalannya sesi perdagangan awal pekan ini di Asia, Senin 16 Desember 2024, menunjukkan gerak Rupiah yang konsisten menjejak zona pelemahan di sepanjang sesi.

Situasi dan sentimen yang sedang berkembang di pasar global memaksa pelaku pasar menggelar aksi tekanan jual lanjutan hingga mengangkat indeks Dolar AS lebih tinggi. Seluruh mata uang utama dunia akhirnya kembali berjatuhan di sesi penutupan akhir pekan lalu yang bertahan hingga pembukaan pekan ini di Asia.

Sentimen suram tersebut kemudian berpadu dengan rilis data perekonomian terkini dari China yang justru semakin muram menyangkut pertumbuhan penjualan ritel. Otoritas China merilis pertumbuhan penjualan ritel untuk November lalu yang hanya sebesar 3 persen atau jauh dari ekspektasi pasar di kisaran 4,6 persen.


Laporan terkait juga menyebutkan, investasi property China yang runtuh 10,4 persen pada November lalu yang sekaligus menggaris bawahi serius nya kelesuan perekonomian terbesar Asia yang sebelumnya telah menahbiskan diri sebagai mesin penting perekonomian dunia.

Sentimen suram akhirnya semakin kukuh hingga meruntuhkan nilai tukar mata uang Asia. Tak terkecuali dengan Rupiah yang sebenarnya mendapatkan suntikan sentimen domestik yang positif dari rilis neraca dagang yang surplus sebesar 4,42 miliar dolar AS untuk November lalu. Laporan juga menunjukkan, kinerja surplus tersebut yang jauh melampaui ekspektasi pasar yang sebesar 2,2 miliar dolar AS.

Namun sentimen domestik yang gemilang tersebut langsung tenggelam oleh buruknya sentimen global yang sedang mendera. Rupiah akhirnya kukuh menginjak zona pelemahan secara konsisten di sepanjang sesi. Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp16.000 per Dolar AS atau kembali melemah tipis 0,07 persen setelah sempat mencetak titik terlemahnya di kisaran Rp16.027 per Dolar AS.

Kemerosotan yang berlanjut pada Rupiah kali ini sekaligus membuat Dolar AS telah menembus level psikologis pentingnya di Rp16.000 dengan kukuh sebagaimana telah dikhawatirkan.

Sementara pantauan di pasar Asia menunjukkan, gerak nilai tukar yang seragam menginjak zona pelemahan moderat. Mata uang Dolar Hong Kong tercatat masih berupaya bertahan menginjak zona penguatan sangat tipis namun rentan untuk beralih ke zona pelemahan. Pelaku pasar terkesan mencoba mengantisipasi potensi dilakukan nya penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed yang kini peluang nya dinilai agak memudar akibat rilis data PPI pekan lalu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya