Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Saham Korea Selatan Naik setelah Pemakzulan Yoon Suk Yeol

SENIN, 16 DESEMBER 2024 | 12:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol sedikit mendongkrak saham Korea Selatan pada perdagangan Senin 16 Desember 2024.

Dikutip dari Nikkei Asia, indeks acuan KOSPI naik sebanyak 0,84 persen sebelum turun 0,17 persen menjadi 2.490,32 pada pukul 10:50 pagi waktu Korsel atau 08.50 WIB. 

Indeks tersebut telah memulihkan sebagian besar kerugian yang diderita Yoon yang gagal memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024.

Indeks Kosdaq yang sarat teknologi diperdagangkan pada 701,67 pada satu titik, naik 1,6 persen.

Sementara Won Korea Selatan melemah menjadi sekitar 1.436,80 terhadap dolar, turun 0,1 persen, masih di bawah level 1.400 sebelum kekacauan politik.

"Meskipun KOSPI mengalami tren naik setelah pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye pada tahun 2016, reaksi serupa mungkin tidak akan terjadi kali ini," kata Jo Jae-un, seorang ahli strategi kuantitatif di Daishin Securities.

“Sulit untuk mengatakan dengan pasti bahwa ‘ini akan pulih seperti sebelumnya’ karena lingkungan ekonomi kali ini berbeda karena perlambatan ekonomi global dan kemerosotan industri semikonduktor,” ujarnya.

Dia mengatakan KOSPI mencapai titik terendah di level 2.400 dan diperdagangkan pada rasio harga terhadap laba yang rendah sebesar 8,3, sehingga memberikannya “valuasi yang menarik.”

Menteri Keuangan Choi Sang-mok mengatakan bahwa pasar saham hampir pulih berkat langkah-langkah pemerintah dan bank sentral untuk menstabilkan pasar dan meningkatnya eksposur investor institusional.

"Imbal hasil obligasi pemerintah stabil, dan volatilitas mereda di pasar valas," katanya pada pertemuan darurat dengan pejabat dari bank sentral negara dan otoritas keuangan di pusat kota Seoul.

Ia mengatakan akan mendorong Program Peningkatan Nilai Perusahaan, yang dirancang untuk meningkatkan daya tarik pasar saham negara, dan melakukan upaya lain, agar negara tersebut dapat bergabung dengan jajaran pasar maju.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya