Berita

Plt Ketum PPP, Muhamad Mardiono/Istimewa

Politik

Mardiono: Mukernas untuk Evaluasi Kerja Partai, Bukan Personal

SABTU, 14 DESEMBER 2024 | 06:50 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) digelar untuk mengevaluasi kerja setiap kegiatan partai selama ini.

Mukernas yang digelar selama 3 hari, Jumat sampai Minggu 13-15 Desember 2024 itu, bertajuk "Transformasi PPP untuk Indonesia".

"Itu tentu sudah menjadi kewajiban sebuah organisasi, khususnya Partai Persatuan Pembangunan, selalu akan terus melakukan evaluasi kinerja untuk menuju langkah di hari-hari yang akan datang," ujar Plt Ketua Umum PPP , Muhamad Mardiono, kepada wartawan sebelum pembukaan Mukernas di Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 13 Desember 2024.


Mardiono menegaskan, Mukernas adalah sarana untuk mengevaluasi seluruh elemen di partai, bukan evaluasi personal.

"Seluruhnya ya, seluruhnya. Karena gini, di dalam sebuah organisasi itu tidak berlaku secara personal, satu dua person ya. Sifatnya adalah kolektif kolegial, tidak ada pekerjaan besar yang dikerjakan oleh seorang diri, atau kendatipun misalnya seorang ketua umum, sekjen, tidak. Tidak ada di partai politik mana pun, atau tidak usah partai politik ya, di dalam organisasi pun demikian," jelas Mardiono.

"Kalau organisasi besar itu tentu dikerjakan secara kolektif ya, secara bersama-sama menjadi sebuah tim, termasuk saya sebagai pengusaha," sambungnya.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Rommy sebelumnya menyebut, mukernas akan mengevaluasi Plt Ketum PPP Mardiono atas kegagalan di Pemilu 2024. Dia mengungkit Pimpinan Majelis PP sebetulnya sudah menyuarakan untuk segera dilakukan muktamar.

"Karenanya, Mukernas ini harus menjadi forum evaluasi PPP atas kegagalan pemimpin puncaknya dalam menakhodai partai. Plt Ketum PPP kali ini adalah Plt terlama dalam sejarah partai. Ini sangat tidak sehat," ucap Rommy.

"Para Pimpinan Majelis sudah menyerukan untuk menyegerakan muktamar sejak berbulan-bulan silam. Namun Plt Ketua Umum terus berkilah menunda dengan berbagai alasan. Terakhir, surat para Pimpinan Majelis pada Oktober 2024 meminta, agar muktamar segera dilaksanakan di bulan Januari atau Februari 2025. Surat ini bahkan tidak pernah dijawab hingga saat ini. Karenanya, mukernas ini wajib memutuskan waktu dan tempat pelaksanaan muktamar, yang diharapkan sesuai dengan permintaan para Pimpinan Majelis yaitu pada bulan Februari 2025," tuturnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya