Dewas KPK periode 2019-2024/RMOL

Hukum

Kinerja Institusi Menurun, Dewas KPK Jilid I Minta Maaf

JUMAT, 13 DESEMBER 2024 | 00:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

rmol.id Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jilid I menyampaikan permohonan maaf karena belum mampu meningkatkan integritas pimpinan KPK.

Permohonan maaf itu disampaikan langsung Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean dalam acara konferensi pers pemaparan kinerja Dewas KPK periode 2019-2024 yang akan berakhir pada 20 Desember 2024 mendatang.

"Kami menyadari, 5 tahun kami bekerja di sini, masih banyak kekurangannya. Jauh dari kesempurnaan. Kalau sekarang KPK berdasarkan survei-survei dinilai kinerjanya menurun, menurun kepercayaan masyarakat kepada KPK, tentunya itu juga merupakan kekurangan dari kami juga," kata Tumpak kepada wartawan di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jalan HR Rasuna Said Kav C1, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Desember 2024.

Ia pun menyebut bahwa Dewas KPK belum mampu untuk meningkatkan integritas sampai kepada pimpinan KPK, karena terbukti pimpinan KPK juga ada yang melanggar masalah integritas, sehingga harus dikenakan kode etik.

"Mungkin kami kurang mampu untuk meningkatkan integritas para pegawai sampai dengan pimpinan KPK itu. Jadi saya menganggap itu kekurangan kami juga. Walaupun kami bercerita tadi kinerja kami sudah banyak sekali, tetapi ternyata juga penilaian masyarakat terhadap institusi KPK semakin trennya semakin menurun," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Tumpak, Dewas KPK menyampaikan permohonan maaf karena belum berhasil dan masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan tugasnya.

"Kami 5 orang adalah yang ditunjuk, bukan melamar menjadi Dewas, kami ditunjuk. Nah inilah yang bisa kami bisa lakukan selama 5 tahun ini, banyak kekurangan. Mohon dapat dimengerti, mohon maaf atas segala kekurangan-kekurangan kami," pungkas Tumpak. rmol.id

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Emak-emak Antarkan Tahanan "Jokowi dan Iriana" ke KPK

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:17

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

UPDATE

KSAL Beberkan Kondisi Keamanan Maritim Indo-Pasifik di Forum Internasional

Minggu, 09 Maret 2025 | 05:35

Oplos Theory

Minggu, 09 Maret 2025 | 05:05

Kasus Kerusakan Lingkungan oleh Freeport Harus Diungkap Lagi

Minggu, 09 Maret 2025 | 04:45

Telkom Berikan Solusi Teknologi Tingkatkan Layanan Rumah Sakit

Minggu, 09 Maret 2025 | 04:15

PHK dan Kepemilikan Saham Pekerja

Minggu, 09 Maret 2025 | 03:57

Rocky Gerung: Prabowo Ada di Suasana Penuh Ketidakpastian

Minggu, 09 Maret 2025 | 03:33

Fokus ke Sukuk, BPKH Hindari Investasi Berisiko

Minggu, 09 Maret 2025 | 03:09

Arief Poyuono: Pemerintahan Prabowo Tidak Mungkin Digulingkan

Minggu, 09 Maret 2025 | 02:52

Kinerja Kejagung Usut Korupsi BBM Oplosan Menuai Kritik

Minggu, 09 Maret 2025 | 02:30

PSN N219 Amfibi Penuhi Kebutuhan Negara Kepulauan

Minggu, 09 Maret 2025 | 02:16

Selengkapnya