Berita

Poster menampilkan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-Yeol/Net

Dunia

Korut Akhirnya Respons Kisruh Darurat Militer di Korsel

RABU, 11 DESEMBER 2024 | 16:35 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Korea Utara baru mengeluarkan responsnya terkait kegagalan darurat militer yang dideklarasikan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-Yeol.

Melalui surat kabar resmi Rodong Sinmun pada Rabu, 11 Desember 2024, pemerintah Korea Utara menggambarkan darurat militer Yoon sebagai tindakan gila, bahkan menyamakannya dengan kudeta militer.

"Tindakan gila Yoon mirip dengan kudeta era kediktatoran militer beberapa dekade lalu. Dia dengan berani mengacungkan pisau dan senjata kediktatoran fasis kepada rakyatnya sendiri," bunyi laporan tersebut di halaman enam.

Rodong Sinmun
menilai deklarasi darurat militer Yoon yang tiba-tiba merupakan ekspresi keputusasaan dan kemungkinan karir politiknya akan berakhir lebih cepat. Ini juga mengungkap kelemahan masyarakat Korea Selatan secara keseluruhan.

Artikel itu memuat foto-foto protes di Seoul, termasuk foto-foto anak muda Korea Selatan yang membawa spanduk dan lightstick K-pop.

Darurat militer yang berlaku hanya enam jam menjerumuskan Korea Selatan ke dalam kekacauan politik.

Presiden Yoon tetap menjabat tetapi dilarang meninggalkan negara itu sementara diselidiki atas tuduhan pengkhianatan. Meskipun tidak jelas kewenangan apa yang masih dimilikinya.

Kementerian pertahanan mengatakan Yoon masih memegang komando atas angkatan bersenjata. Namun komandan perang khusus telah mengatakan bahwa anak buahnya tidak akan mematuhi perintah darurat militer baru.

Upaya untuk memakzulkan Presiden selama akhir pekan telah gagal, setelah Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa di bawah Yoon memilih untuk memboikot pemungutan suara anonim tersebut.

Namun, Partai Demokrat oposisi, yang memegang mayoritas di parlemen, telah bersumpah untuk terus mencoba memakzulkan Yoon, dengan pemungutan suara lainnya minggu ini.

Diperlukan setidaknya delapan anggota partai Yoon yang memberikan suara untuk memakzulkan presiden dengan mayoritas dua pertiga dari 300 kursi parlemen.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya