Berita

Nvidia/Net

Tekno

Balas Pembatasan AS, Tiongkok Luncurkan Penyelidikan Antimonopoli terhadap Nvidia

SELASA, 10 DESEMBER 2024 | 13:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak berwenang Tiongkok tengah melakukan penyelidikan antimonopoli terhadap produsen chip Amerika Serikat (AS), Nvidia.

Langkah ini diduga sebagai balasan terbaru Beijing atas kebijakan Washington. 

Dikutip dari Nikkei Asia, Selasa 10 Desember 2024, Badan Regulasi Pasar Negara Tiongkok mengatakan bahwa Nvidia telah melanggar undang-undang antimonopoli Tiongkok, serta melanggar perjanjian akuisisi yang dicapai pada tahun 2020. Ketika itu Beijing memberikan persetujuan bersyarat kepada Nvidia untuk akuisisi senilai 6,9 miliar Dolar AS atas Mellanox Technologies yang berbasis di Israel.


Penyelidikan dilakukan hanya seminggu setelah Beijing mengumumkan kontrol ketat terhadap ekspor bahan baku penting ke AS, dengan menyebutnya sebagai respons terhadap pembatasan terbaru Washington terhadap peralatan dan perangkat lunak produksi chip serta penambahan lebih dari 140 entitas Tiongkok ke Daftar Entitas, sebuah daftar hitam perdagangan.

Pada hari yang sama ketika Beijing mengumumkan pembatasan ekspor, empat asosiasi industri terkemuka Tiongkok mengeluarkan peringatan langka bahwa perusahaan Tiongkok harus berhati-hati dalam membeli chip AS, yang menurut mereka tidak lagi aman.

Tiongkok masih sangat bergantung pada chip Nvidia untuk pelatihan AI, tetapi perusahaan tersebut hanya dapat menjual versi chip AI yang sudah diturunkan kualitasnya di negara tersebut karena adanya kontrol ekspor Washington yang bertujuan untuk mengekang kemajuan Tiongkok dalam bidang AI.

Tiongkok menyumbang sekitar 15,4 persen dari total pendapatan Nvidia pada kuartal yang berakhir pada 27 Oktober 2024.

Nvidia mengatakan, perusahaan tersebut menang berdasarkan prestasi, sebagaimana tercermin dalam hasil tolok ukur dan nilai pelanggan.

"Kami bekerja keras untuk menyediakan produk terbaik yang kami bisa di setiap wilayah dan menghormati komitmen kami di mana pun kami menjalankan bisnis," katanya.

"Kami dengan senang hati akan menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin diajukan regulator tentang bisnis kami," demikian Nvidia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya