Berita

Orang-orang memeriksa kerusakan di luar RS Kamal Adwan di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, menyusul serangan Israel di sekitar kompleks medis pada Jumat, 6 Desember 2024/Net

Dunia

WHO: Israel Bombardir RS Kamal Adwan Gaza Tanpa Peringatan

MINGGU, 08 DESEMBER 2024 | 11:25 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara dilakukan tanpa peringatan, memicu kepanikan dan banyak korban jiwa.

Kabar itu diungkap oleh  juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rik Peeperkorn dalam jumpa pers di Jenewa pada Sabtu, 7 Desember 2024.

Dikatakan bahwa RS Kamal Adwan kondisinya sangat memprihatinkan dan berfungsi minimal sejak menjadi sasaran militer Israel.

"Tidak ada peringatan resmi atau perintah evakuasi sebelum pengeboman rumah sakit, hanya rumor yang menyebarkan kepanikan," ungkapnya, seperti dimuat Middle East Monitor pada Minggu, 8 November 2024.

Serangan terjadi hanya seminggu setelah WHO memfasilitasi masuknya delegasi medis darurat Indonesia ke rumah sakit untuk pertama kalinya dalam 60 hari.

Direktur RS Kamal Adwan, Hossam Abu Safieh mengungkap tidak adanya dokter bedah yang tersisa di fasilitas kesehatan tersebut. Adapun staf yang mampu melakukan operasi saat ini hanya tim medis Indonesia.

"Satu-satunya tim medis yang melakukan operasi adalah delegasi medis Indonesia, dan mereka adalah yang pertama dipaksa pergi menuju pos pemeriksaan. Persediaan medis hampir habis, dan ada ratusan korban," ungkap Safief.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tiga rumah sakit utama di Gaza utara hampir tidak berfungsi dan telah diserang berulang kali sejak Israel mengirim tank ke kota utara Beit Lahiya dan Beit Hanoon serta Jabalia di dekatnya pada bulan Oktober.

Pada Jumat, 6 Desember 2024, Kemenkes Gaza menuduh militer Israel melakukan kejahatan perang di Rumah Sakit Kamal Adwan dengan melakukan segala bentuk pembunuhan dan kekerasan di dalam dan di sekitarnya.

Tentara Israel belum mengomentari serangan tersebut. Beit Lahiya telah menjadi lokasi operasi militer yang intens selama dua bulan terakhir yang telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, memaksa ribuan orang melarikan diri dari pengeboman tersebut.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya