Berita

Foto: Gulf News

Dunia

Revolusi Agritech Sedang Berkembang di India

KAMIS, 05 DESEMBER 2024 | 04:08 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Dengan dukungan perusahaan rintisan Agritech, petani di Madhya Pradesh kini dapat memantau ladangnya secara real-time, menerima informasi penting tentang kesehatan tanah, kondisi tanaman, dan prakiraan cuaca langsung ke telepon pintarnya.

Data satelit dan kemajuan teknologi dalam pertanian dan manajemen iklim telah membawa perubahan luar biasa yang memungkinkan keputusan yang lebih tepat, sehingga hasil panen pun lebih baik, serta tingkat kendali yang belum pernah terjadi sebelumnya atas tanah yang telah mereka garap selama beberapa generasi.

Revolusi Agritech tengah melanda India, negara tempat hampir 60 persen penduduknya bergantung pada pertanian. Solusi Agritech, yang didorong oleh data dan teknologi, memberdayakan petani dengan wawasan prediktif dan teknik pertanian presisi yang mengurangi biaya input dan meningkatkan produktivitas, yang mengarah pada peningkatan hasil panen dan stabilitas keuangan yang lebih baik.


Menurut laporan dari Forum Ekonomi Dunia, seperti diberitakan Gulf News, meskipun secara global, total sekitar 49 miliar dolar AS telah digunakan untuk mendanai lebih dari 23.000 perusahaan rintisan, India menerima 4,2 miliar dolar AS untuk perusahaan rintisan Agritech hingga tahun 2022.

Terkait hal ini, penting untuk dicatat bahwa Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman pada tahun 2023 mengumumkan dana akselerator sebesar 8,42 juta dolar AS untuk mendorong perusahaan rintisan Agritech.

Teknologi juga telah menurunkan kebutuhan irigasi hingga 20 persen, menghemat air dan menurunkan biaya bagi ribuan petani kecil.

Menyadari bahwa hama menyebabkan 20 sampai 40 persen dari kehilangan hasil panen di seluruh dunia, yang merugikan ekonomi global sebesar 220 miliar dolar AS, sebuah perusahaan rintisan teknologi memungkinkan petani untuk mendeteksi penyakit secara real-time segera setelah foto contoh tanaman diunggah di aplikasinya. 

Pengawasan dan pencitraan drone digunakan untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal infestasi, yang memungkinkan petani untuk mengambil tindakan sebelum kerusakan hama menyebar. Pendekatan proaktif ini telah memangkas penggunaan pestisida hingga hampir 25 persen, menghasilkan penghematan biaya dan mempromosikan praktik yang berkelanjutan secara lingkungan.

Agritech juga merevolusi inklusi keuangan bagi petani. Platform digital seperti Samunnati dan DeHaat memungkinkan petani untuk mendapatkan pinjaman mikro dan asuransi dengan memanfaatkan data pertanian dan riwayat transaksi.

Meskipun Agritech menjanjikan, mengembangkan inovasi ini di negara yang beragam dan luas seperti India tetap menjadi tantangan. Konektivitas di daerah terpencil terbatas, dan literasi digital masih rendah di banyak komunitas pertanian. Untuk mengatasi hambatan ini, pemerintah bekerja sama dengan perusahaan untuk memperkenalkan program literasi digital dan memperkuat infrastruktur internet pedesaan.

Saat India menghadapi tantangan perubahan iklim dan tekanan populasi yang semakin meningkat, agritech menawarkan peta jalan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang menghormati tradisi sekaligus merangkul inovasi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya