Berita

Netumbo Nandi-Ndaitwa/Net

Dunia

Netumbo Nandi-Ndaitwah Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama di Namibia

RABU, 04 DESEMBER 2024 | 10:47 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemilihan umum yang disengketakan di Namibia dimenangkan oleh seorang perempuan dari Partai Organisasi Rakyat Afrika Barat Daya (Swapo) yang berkuasa, Netumbo Nandi-Ndaitwah. 

Komisi pemilihan umum pada Selasa malam, 3 Desember 2024, mengatakan bahwa ia telah memenangkan lebih dari 57 persen suara yang diberikan, dengan pesaing terdekatnya Panduleni Itula memperoleh 26 persen.

Namun, setelah masalah logistik dan perpanjangan tiga hari pemungutan suara di beberapa bagian negara tersebut, Itula menolak mengakui hasil pemilu dan menuduh adanya kecurangan yang dilakukan petahana.

Akibatnya, sebagian besar pendukung partai oposisi memboikot pengumuman hasil pemilu pada tersebut di ibu kota Namibia.

Sementara itu, Nandi-Ndaitwah mengatakan bahwa kemenangannya merupakan sikap dan keputusan rakyat yang menginginkan perdamaian. 

"Bangsa Namibia telah memilih perdamaian dan stabilitas," ujarnya setelah hasil pemilu diumumkan, seperti dimuat Reuters.

Partai Swapo yang mengusung Nandi-Ndaitwah telah berkuasa di Namibia sejak negara itu merdeka pada tahun 1990.

Nandi-Ndaitwah sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden. Dia merupakan pemimpin tepercaya yang telah menjabat di jabatan tinggi pemerintahan selama seperempat abad.

Setelah dilantik sebagai presiden, ia akan bergabung dengan klub eksklusif karena saat ini Samia Suluhu Hassan dari Tanzania adalah satu-satunya presiden perempuan di Afrika.

Pesaingnya, seorang dokter gigi terlatih, Itula, dari Partai Independent Patriots for Change (IPC), dianggap lebih karismatik daripada Nandi-Ndaitwah dan berhasil mengurangi popularitas Swapo dalam pemilihan presiden terakhir tahun 2019, mengurangi perolehan suaranya menjadi 56 persen dari 87 persen lima tahun sebelumnya.

IPC mengatakan akan mencari keadilan melalui pengadilan dan telah mendorong orang-orang yang merasa tidak dapat memilih karena kesalahan manajemen oleh komisi pemilihan untuk pergi ke polisi untuk membuat pernyataan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya