Berita

Uji makan gratis siswa SD di Jakarta/Ist

Publika

Makan Bergizi Tak Identik Kenyang

Oleh: Adian Radiatus*
RABU, 04 DESEMBER 2024 | 04:06 WIB

PRESIDEN Prabowo Subianto telah menggariskan indeks biaya makan gratis bagi anak-anak sekolah adalah Rp10 ribu per anak.

Hal ini tentu saja terlihat jomplang dari rencana semula kisaran Rp25 ribu, kemudian Rp15 ribu hingga akhirnya ditetapkan sesuai anggaran negara menjadi Rp10 ribu.

Sepertinya Presiden Prabowo cukup realistis memandang anggaran negara yang semakin ketat bebannya pasca "dikuras" berbagai program tak realistis namun dipaksakan pada era Presiden Joko Widodo.


Namun tentu saja tidak bisa dilakukan dengan gaya yang sama karena bisa-bisa APBN berubah menjadi "Anggaran Pinjaman Belanja Negara" yang tak lain adalah kebangkrutan ekonomi negara.

Hal ini tentu saja sangat sulit dipulihkan seiring sistem penguasaan sumber daya alam yang dahsyat itu masih belum teregulasi secara adil dan transparan.

Jadi sementara pemulihan APBN masih membutuhkan Waktu, maka keputusan pengurangan biaya makan gratis anak sekolah dapat dipahami.

Namun hal itu tak menyurutkan kehendak pemberian gizi yang baik bagi para siswa sekolah dasar khususnya. Menu gizi dapat diatur dan tentu saja porsi nasi harus memakai kapasitas perut anak-anak dan bukan orang dewasa.

Untuk lauknya tentu saja sangat dimungkinkan kombinasi sayur yang tak melulu harus dimasak, namun cukup rebusan yang bersih.

Karena hampir semua sayur dapat diproses cara ini, bahkan ada yang bisa langsung disantap seperti tomat dan timun. Daging variabel ayam dan ikan dapat dikombinasi secara berjadwal juga lainnya.

Yang penting dari semua itu memang adalah memberi makan anak-anak Indonesia dengan uang bangsa sendiri bukan utang atau rasa belas kasihan pihak lain. 

Dalam kaitan ini barangkali Presiden Prabowo bisa mengajak para perusahaan atau pengusaha lurus untuk ikut semacam "lelang aksi sosial makanan gizi bagi anak bangsa sendiri".

Cita-cita dan tujuan mulia jangka panjang negara ini yang diinisasi oleh Presiden Prabowo. Secara tujuan berbangsa sesuai konstitusi UUD 45 adalah amanat yang sangat selaras untuk dilaksanakan bersama-sama semua pemimpin dan stakeholder bangsa tanpa sekat-sekat yang biasanya mewarnai tujuan-tujuan politik yang berbeda.

Tentu saja tujuan mencerdaskan anak bangsa dan memajukan peri kehidupan yang layak hingga menuju kesejahteraan menuju Indonesia emas 2045, salah satunya adalah memberi sejak dini makanan anak-anak sekolah yang bergizi dan bukan semata-mata hanya untuk sekedar kenyang.

*Penulis adalah pemerhati masalah sosial dan politik


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya