Berita

Deputi Bidang Informasi dan Data KPK, Eko Marjono di pertemuan pimpinan lembaga antikorupsi negara ASEAN ke-20 (ASEAN-PAC) di Bali pada 2 Desember 2024/Ist

Hukum

Inovasi e-LHKPN Bergaung di Forum ASEAN-PAC

Laporan: Jelita Mawar Hapsari
SELASA, 03 DESEMBER 2024 | 11:53 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berinovasi dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan negara melalui pelaporan harta kekayaan berbasis elektronik atau e-LHKPN.

Dalam pertemuan pimpinan lembaga antikorupsi negara ASEAN ke-20 (ASEAN-PAC) yang berlangsung di Bali pada 2 Desember 2024, KPK mempresentasikan peran teknologi dalam pemberantasan korupsi.

Deputi Bidang Informasi dan Data KPK, Eko Marjono mengatakan, bahwa e-LHKPN menjadi salah satu inovasi strategis untuk mendorong partisipasi publik dalam pencegahan korupsi.

"Di era digital saat ini, hampir semua kegiatan dapat dilakukan hanya melalui genggaman, termasuk upaya dalam pencegahan korupsi. Salah satu sistem elektronik KPK yang strategis untuk mendorong partisipasi publik dalam pemberantasan korupsi adalah e-LHKPN," kata Eko dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa, 3 Desember 2024.

Sejak diperkenalkan pada 2016, e-LHKPN mengalami berbagai pengembangan. Aplikasi ini memiliki fitur seperti e-announcement, yang memungkinkan masyarakat memantau laporan harta kekayaan pejabat negara.

Selain itu, KPK juga mengembangkan teknologi e-verification untuk memastikan keakuratan laporan melalui integrasi data dengan instansi lain, seperti imigrasi, perpajakan, dan registrasi perusahaan.

"Penggunaan teknologi seperti machine learning juga sedang dikembangkan untuk memproses data transaksi keuangan secara real-time. Hal ini akan mempercepat analisis dalam mendeteksi potensi korupsi," terang Eko.

Eko menjelaskan, partisipasi KPK di ASEAN-PAC ke-20 mencerminkan komitmen Indonesia dalam mendorong inovasi teknologi untuk pemberantasan korupsi di tingkat regional.

Tak hanya itu, delegasi dari negara-negara ASEAN juga berbagi pengalaman tentang penerapan teknologi antikorupsi.

Kamboja mempresentasikan Financial Management Information System (FMIS) untuk transparansi anggaran nasional. Sementara Malaysia memperkenalkan Portal Aduan Rasuah sebagai platform pengaduan masyarakat.

Negara lain seperti Brunei, Laos, Singapura, dan Thailand juga menampilkan inovasi teknologi yang mereka gunakan dalam pemberantasan korupsi.

"Pertemuan ASEAN-PAC ke-20 diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antarnegara dalam menghadapi tantangan korupsi. Melalui sinergi manusia, proses, dan teknologi, KPK optimistis langkah ini akan semakin memperkuat pemberantasan korupsi, baik di tingkat nasional maupun regional," pungkas Eko.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya