Berita

Mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon/Net

Dunia

Eks Menhan Moshe Ya'alon Akui Genosida Israel di Gaza Utara

SENIN, 02 DESEMBER 2024 | 12:55 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ditengah kasus dugaan kejahatan perang yang masih bergulir di pengadilan internasional, pejabat Israel secara terbuka mengakui bahwa militer mereka (IDF) memang melakukan tindakan keji di Jalur Gaza. 

Mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon mengatakan bahwa IDF benar melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza utara dan berusaha menyembunyikan kejahatan ini dari publik. 

"Saya berbicara atas nama para komandan yang bertugas di Gaza utara. Ada kejahatan perang yang dilakukan di sana," kata Ya'alon kepada penyiar publik Israel KAN, pada Minggu, 1 Desember 2024. 

Lebih lanjut, eks menhan Israel itu menuduh IDF melakukan genosida dan pembersihan etnis di Gaza Utara dan menyebut kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membawa mereka pada kehancuran. 

"Saya bertanggung jawab atas apa yang saya katakan tentang pembersihan etnis di Gaza utara," kata Ya'alon.

Dia menyebut tentara IDF yang sudah mempertaruhkan nyawa mereka di medan perang akan segera mengadapi tuntutan hukum di Mahkamah Internasional (ICJ). 

"Saya harus memperingatkan tentang apa yang terjadi di sana (di Gaza utara) dan apa yang mereka coba sembunyikan dari kita, di mana mereka melakukan kejahatan perang," tegasnya. 

Ya'alon mengkritik seruan Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich untuk menggusur penduduk Gaza.

"Smotrich bangga dengan kesempatan untuk mengurangi populasi Gaza hingga setengahnya. Apa sebutannya? Ia tidak memiliki masalah moral dengan pembunuhan dua juta warga Gaza. Kami pernah menjadi negara demokrasi," kata dia. 

Bulan lalu, Smotrich menyerukan pendudukan kembali Gaza dan mengusulkan pengurangan populasinya hingga setengahnya dengan mendorong apa yang disebutnya "migrasi sukarela" warga Palestina dari wilayah tersebut.

Sejak 5 Oktober, Israel telah meluncurkan operasi darat skala besar di Gaza utara untuk mencegah kelompok perlawanan Palestina Hamas berkumpul kembali. Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.

Sejak itu, tidak ada bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut, sehingga sebagian besar penduduk di sana berada di ambang kelaparan yang akan segera terjadi.

Serangan itu merupakan episode terbaru dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 44.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Pada 21 November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di ICJ atas perang mematikannya di Gaza.

Populer

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Indahnya Seragam Warna Cokelat

Sabtu, 30 November 2024 | 09:37

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Pengamat: Saham BUMN Anjlok Bukan karena BPI Danantara

Senin, 02 Desember 2024 | 16:11

Tim Hukum Maximus-Peggi Heran Tidak Boleh Ikut Pleno KPU soal Pilkada Mimika

Senin, 02 Desember 2024 | 16:01

Ketua KPU Jabar Diberhentikan DKPP

Senin, 02 Desember 2024 | 15:58

Delapan Orang Dicekal KPK Imbas Kasus Korupsi Pengolahan Karet Kementan

Senin, 02 Desember 2024 | 15:58

Remaja di Eropa Tak Akan Bisa Lagi Pakai Filter Cantik di TikTok

Senin, 02 Desember 2024 | 15:46

Bikin Khawatir, Kapal Selam Perang Rusia Terdeteksi di ZEE Filipina

Senin, 02 Desember 2024 | 15:45

Sebagai Marhaen, Tidak Seharusnya PDIP Menghina Rakyat

Senin, 02 Desember 2024 | 15:40

Kemenag Fokus Tingkatkan Mutu Pendidikan Diiringi Perbaikan Gizi

Senin, 02 Desember 2024 | 15:26

Makan Bergizi Rp10.000 per Porsi Telah Melalui Simulasi Matang

Senin, 02 Desember 2024 | 15:21

Erick Thohir Diminta Klarifikasi, 22 Bulan Melanggar Undang-Undang

Senin, 02 Desember 2024 | 15:13

Selengkapnya