Berita

Rapimnas Kadin Indonesia di Jakarta/Ist

Nusantara

Mendesak Pengentasan Kemiskinan di Indonesia

SENIN, 02 DESEMBER 2024 | 06:20 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Kadin Indonesia mendukung Asta Cita Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan mendorong revisi UU No 1 Tahun 1987 tentang Kadin Indonesia yang sudah usang untuk menjawab tantangan ke depan, termasuk dalam upaya mewujudkan program dan target pembangunan pemerintahan Kabinet Merah Putih. 

Demikian dikatakan Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bambang Soesatyo usai menghadiri Rapimnas Kadin Indonesia di Jakarta, Minggu 1 Desember 2024.

"Pengentasan kemiskinan adalah tantangan yang harus diatasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo.

Bamsoet mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo sebesar 8 persen dan cita-cita mewujudkan Indonesia Emas 2045, strategi pengentasan kemiskinan perlu menjadi bagian sentral dari agenda pembangunan nasional.

Bamsoet menjelaskan, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, persentase penduduk miskin di Indonesia sebesar 9,03 persen dengan jumlah penduduk miskin mencapai 25,22 juta orang. 

Dimana persentase penduduk miskin perkotaan sebesar 7,09 persen dan persentase penduduk miskin perdesaan sebesar 11,79 persen. Sementara, garis kemiskinan pada Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan. 

"Sekalipun persentase penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 9,03 persen, menurun 0,33 persen poin dibanding Maret 2023 dan menurun 0,54 persen poin terhadap September 2022, namun masih ada sekitar 25 juta lebih penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan," kata Bamsoet.

Kata Bamsoet, faktor penyebab kemiskinan di Indonesia meliputi rendahnya akses pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan yang berkualitas.

Salah satu solusi utama pengentasan kemiskinan, kata Bamsoet, adalah dengan meningkatkan pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja. 

Investasi dalam pendidikan, seperti penyediaan beasiswa ataupun. peningkatan kualitas guru, akan meningkatkan keterampilan dan peluang kerja. 

"Selain itu, program kesehatan yang baik akan mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan produktivitas," kata Bamsoet.




Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya