Berita

Tangkapan layar perbincangan Hersubeno Arif dan Rocky Gerung pada channel Forum News Network/Repro

Politik

Rocky Gerung: Pembegal Jabatan Ketua PMI Tak Paham Misi Kemanusiaan

MINGGU, 01 DESEMBER 2024 | 21:40 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Aksi penggalangan suara menggunakan politik uang untuk mengambil posisi Ketua Umum (Palang Merah Indonesia (PMI) memicu keprihatinan dari pengamat politik, Rocky Gerung. Menurutnya hal ini terjadi karena para pelaku tidak memahami misi kemanusiaan yang menjadi fokus utama dalam organisasi PMI.

Menurut Rocky, jika hal ini benar-benar dilakukan jelang Musyawarah PMI yang dijadwalkan pada Desember 2024 ini, maka ini akan memberi dampak yang sangat besar yang juga akan mempengaruhi cara pandang dunia terhadap Indonesia

“PMI organisasi kemanusiaan yang terkait dengan organisasi dunia. Kalau ada yang mau ambil kepemimpinan lewat cara politis, amplom misalnya. Maka misi kemanusiaan yang adil dan beradab ini akan tergadaikan dalam amplop,” katanya saat berbincang dengan jurnalis senior Hersubeno Arief yang ditayangkan dalam channel FNN, Minggu, 1 Desember 2024.

Rocky menyatakan, kontroversi akan muncul jika tokoh politisi dirancang dengan cara politis untuk menduduki posisi ketua umum. Sebab, jabatan ketua umum PMI seharusnya tidak diperebutkan secara politis melainkan diserahkan kepada sosok yang dianggap dapat menjalankan amanah kemanusiaan.

“Ketua PMI supaya diberikan keapda seseorang yang sudah selesai dengan uruan atau tugas keduniaan. Sebut saja tokoh yang sudah mengabdikan diri dan akan menyelesaikan sejarah hidupnya pada misi kemanudiaan yang adil dan beradab,” ujar Rocky.

Atas dasar ini kata Rocky, sangat disayangkan jika muncul seseorang yang ingin menjadikan PMI sebagai batu loncatan untuk kepentingan politik. Menurutnya, para pelaku yang merencanakan hal ini adalah orang-orang yang tidak memahami tugas kemanusiaan.

“Etik di PMI Itu adalah etik paling tinggi, ada adab karena hubungan darah. Jabatan memimpin PMI itu adalah jabatan terakhir yang harus dimuliakan sebagai tugas kemanusiaan. Kalau ada yang membegal untuk menjadikan PMI jadi batu loncatan, itu dia tidak paham bahwa tugas kemanusiaan adalah tugas yang harus dimuliakan dan dilepaskan dari rongrongan kepentingan politik,” ungkapnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya