Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Kinerja Sektor Manufaktur Lamban, Ekonomi India hanya Tumbuh 5,4 Persen

SABTU, 30 NOVEMBER 2024 | 23:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ekonomi India tumbuh 5,4 persen secara tahunan pada kuartal III, Juli-September, jauh di bawah ekspektasi dan menandai laju paling lambat dalam tujuh kuartal.

Menurut data pemerintah yang dirilis Jumat 29 November 2024 Waktu setempat, perlambatan terjadi akibat lambannya kinerja di sektor-sektor seperti manufaktur dan pertambangan.

Data resmi tersebut jauh di bawah jajak pendapat Reuters terhadap 54 ekonom, yang mematok pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 6,5 persen untuk kuartal kedua tahun keuangan.

Pada kuartal April-Juni, ekspansi PDB diperkirakan sebesar 6,7 persen, turun dari 7,8 persen dalam tiga bulan sebelumnya, karena belanja pemerintah yang lebih rendah menjelang pemilihan umum enam minggu yang sangat besar di negara itu yang berakhir pada awal Juni.

Pertumbuhan PDB pada tahun keuangan terakhir yang berakhir pada bulan Maret mencapai 8,2 persen, dibantu oleh fokus pemerintah pada belanja modal.

“Tingkat pertumbuhan Q2 di bawah ekspektasi pasar dan juga di bawah apa yang diprediksi oleh Reserve Bank of India (RBI). Jadi dalam hal itu, ya itu kejutan negatif,” kata N. R. Bhanumurthy, direktur Madras School of Economics di Chennai kepada Nikkei Asia.

Ia mengatakan, pertumbuhan di sektor-sektor seperti pertambangan, manufaktur, listrik, dan konstruksi telah menunjukkan penurunan.

"Tampaknya segmen-sektor ini terpukul pada kuartal kedua terutama karena pemilihan umum, yang menyebabkan investasi dan pengeluaran pemerintah tertahan," kata Bhanumurthy.

“Itu pasti berdampak pada sektor-sektor ini. Bukannya jika Anda memiliki pengeluaran pada kuartal ini, Anda akan melihat hasil pada kuartal yang sama… tetapi itu akan berdampak lambat dan untuk alasan yang sama saya berharap kuartal ketiga akan jauh lebih baik,” ujarnya.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Sri Mulyani Cuma Senyum Saat Ditanya Isu Mundur

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:35

Guru Besar Unhas Marthen Napang Divonis 1 Tahun Penjara

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:25

Tolak Wacana Reposisi Polri, GPK: Ini Pengkhiatan Reformasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:19

Skema Kopdes Merah Putih Logistik Kawinkan Program Tol Laut

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:17

Klarifikasi UI: Bahlil Belum Lulus!

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:59

Danantara Tepis Resesi, IHSG Kampiun Asia

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:47

Biadab, Mantan Kapolres Ngada Bayar Rp3 Juta Buat Cabuli Bocah

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:23

Prabowo-Sri Mulyani Bukber

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:17

Menag: Tambah Kuota Haji Gampang, Masalahnya Kita Siap Enggak?

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:53

75 Tahun Kemitraan, Indonesia-Rumania Luncurkan Logo dan Forum Pariwisata

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:52

Selengkapnya