Berita

Presiden Prabowo Subianto/Ist

Bisnis

GSN Puji Kebijakan Prabowo Pangkas Kerumitan Distribusi Pupuk

KAMIS, 28 NOVEMBER 2024 | 20:10 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Jalur distribusi subsidi pupuk yang rumit resmi dipangkas Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas (ratas) pangan di Istana Selasa 26 November 2024.

Wakil Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Nanik S Deyang mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo yang membuat pupuk akan langsung dikirim dari pabrik ke kelompok tani tanpa melalui depo dan distributor besar.

Nanik mengungkapkan distribusi pupuk sebelumnya banyak disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang menyebabkan petani hanya menerima sedikit pupuk, meskipun kebutuhan mereka jauh lebih besar.

"Dulu distribusinya itu tidak merata, pupuk masuk ke gudang besar, kemudian diarahkan ke distributor besar, dari situ masuk ke depo, di sini terjadi banyak permainan oknum, sehingga ketika masuk ke kelompok tani itu sangat sedikit kadang cuma dapetnya 5 kilo atau 10 kilo," ungkapnya kepada awak media di Jakarta Selatan, Kamis 28 November 2024.

Ia menambahkan, akibat penyalahgunaan ini, banyak petani terpaksa membeli pupuk dengan harga mahal. Ia mencontohkan harga pupuk subsidi satu sak atau 50 kg seharga Rp120-130 untuk pupuk urea. Sementara pupuk non subsidi harganya Rp350-380 ribu. 

Sayangnya, para oknum diduga tidak menyalurkan dengan baik, sehingga petani tetap membeli pupuk dengan harga mahal sekali. Kondisi tersebut, kata Nanik telah membebani keuangan petani dan membuat mereka sulit keluar dari kemiskinan.

"Makanya sekarang banyak petani miskin, nah itu karena ongkosnya mahal sekali," tuturnya.

"Di tengah persoalan tadi, Prabowo sekarang sudah memotong jalur distribusi itu tidak ada lagi ke depo, ke distributor tapi langsung dari pabrik ke kelompok tani, ini yang akan membuat pupuk subsidi bisa langsung masuk ke petani," sambung Nanik.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya juga mengatakan bahwa kebijakan baru ini akan membuat penyaluran pupuk lebih pendek dan tidak rumit seperti sebelumnya.

Dalam proses ini, nantinya Kementerian Pertanian akan mendistribusikan ke PT Pupuk Indonesia. akan menyalurkan pupuk langsung ke gabungan kelompok tani (gapoktan) ataupun pengecer. Zulhas mengatakan cara ini lebih ringkas dari alur yang ada sebelumnya.

"Sehingga rantai distribusi pupuk menjadi sangat pendek," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya