Berita

Seorang pria mengibarkan bendera Lebanon sambil berdiri di tengah puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan Israel/Reuters

Dunia

Warga Lebanon Pulang ke Rumah Pasca Israel-Hizbullah Gencatan Senjata

Laporan: Chiesa Arin Selomita
KAMIS, 28 NOVEMBER 2024 | 11:33 WIB

Gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, diadakan pada Rabu 27 November 2024.

Kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat dan Prancis ini mengakhiri konflik 14 bulan yang telah menewaskan lebih dari 3.768 orang dan memaksa 1,4 juta warga meninggalkan rumah mereka di wilayah perbatasan.

"Gencatan senjata ini adalah harapan pertama bagi perdamaian di Timur Tengah dalam beberapa bulan terakhir," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dikutip dari Reuters pada Kamis, 28 November 2024.

Kesepakatan ini bertujuan mengakhiri konflik yang memuncak sejak perang Israel dan Hamas di Gaza pada Oktober 2023.

Lewat perjanjian tersebut, Israel diberi waktu 60 hari untuk menarik pasukannya dari wilayah Lebanon. Sementara militer Lebanon akan ditempatkan di wilayah selatan Sungai Litani, area yang selama ini menjadi basis Hizbullah.

Warga Lebanon yang mengungsi mulai kembali ke wilayah mereka meski kondisi masih berbahaya. Hal serupa terjadi di Kota Tyre. Kendaraan yang membawa kasur dan perabotan mulai terlihat bergerak menuju perbatasan. 

Beberapa warga juga terlihat mengibarkan bendera nasional mereka, dan yang lainnya mengekspresikan optimisme meski rumah mereka hancur akibat konflik tersebut.

"Yang penting kami bisa kembali ke rumah kami, meskipun kami tidur di atas reruntuhan," kata Asya Atwi, salah satu warga Zibqin.

Meski demikian, gencatan senjata ini tidak menghapus ketegangan sepenuhnya. Militer Israel tetap siaga.

Kepala Staf Umum Israel, Herzi Halevi menegaskan bahwa pasukan mereka akan bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran kesepakatan oleh Hizbullah. 

Di sisi lain, Hizbullah juga menyatakan kesiapan mereka untuk terus waspada memantau pergerakan Israel dengan "tangan tetap pada pelatuk".

Gencatan senjata ini merupakan langkah diplomasi yang jarang terjadi di kawasan yang penuh konflik. Kendati demikian, upaya serupa di Gaza justru masih belum menunjukkan hasil. 

Israel terus melanjutkan operasinya melawan Hamas. Sementara warga Gaza yang terjebak di tengah konflik berharap gencatan senjata juga dapat diterapkan di wilayah mereka.




Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Pilkada Serentak 2024 Dinodai Politik Uang

Kamis, 28 November 2024 | 12:10

AS Desak Ukraina Rekrut Remaja Usia 18 Tahun untuk Perang

Kamis, 28 November 2024 | 11:58

Rupiah Menguat Pasca Pilkada Serentak 2024

Kamis, 28 November 2024 | 11:55

Warga Lebanon Pulang ke Rumah Pasca Israel-Hizbullah Gencatan Senjata

Kamis, 28 November 2024 | 11:33

KPK-Kantor Staf Presiden Perkuat Budaya Antikorupsi

Kamis, 28 November 2024 | 11:21

Setelah Netanyahu, ICC Segera Tangkap Junta Myanmar

Kamis, 28 November 2024 | 11:15

Senator Jakarta Ajak Umat Islam Hadiri Reuni Akbar 212

Kamis, 28 November 2024 | 11:11

Pilihan Bijak Kenaikan PPN 12 Persen Ditunda

Kamis, 28 November 2024 | 10:57

Kolaborasi Polisi Maroko-Spanyol Sukses Bongkar Jaringan ISIS di Sahel

Kamis, 28 November 2024 | 10:57

Rupiah Dibuka Menguat Rp15.856 per Dolar Pasca Pilkada

Kamis, 28 November 2024 | 10:41

Selengkapnya