Berita

Hasil hitung cepat Pilgub Sumsel 2024 dari Lembaga Survei Indonesia (LSI)/Istimewa

Politik

Pilkada Sumsel 2024

Paslon HDCU Unggul Versi Hitung Cepat, ERA dan Matahati Tunggu Real Count KPU

KAMIS, 28 NOVEMBER 2024 | 04:41 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pasangan calon (Paslon) Gubernur Sumatera Selatan nomor urut 01, Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), menunjukkan keunggulan signifikan berdasarkan hasil quick count sementara dalam Pilgub Sumsel 2024.

Berdasarkan data quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Rabu, 27 November 2024 pukul 18.07 WIB dengan total 85,23 persen suara yang masuk, paslon HDCU memperoleh 73,64 persen suara. Jauh meninggalkan pasangan Eddy Santana Putra-Rizky Aprilia (ERA) dengan 14,00 persen, serta pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati) yang meraih 12,36 persen.

Herman Deru mengungkapkan rasa syukur atas hasil sementara tersebut. Dia mengingatkan pendukungnya untuk tetap bersikap rendah hati dan tidak takabur.


"Kami bersyukur dan berterima kasih kepada masyarakat Sumsel serta tim pemenangan yang telah membantu mensosialisasikan apa yang sudah kami kerjakan selama lima tahun terakhir. Sepertinya tren menunjukkan HDCU unggul, tetapi tentu kita tidak perlu takabur karena ini masih hasil quick count. Hasil resmi tetap kita tunggu dari KPU," ujarnya ditemui RMOLSumsel di Posko Rumah Kayu Taman Kenten, Palembang, Rabu, 27 November 2024.

Deru juga menyerukan kepada seluruh pihak untuk menjaga situasi tetap kondusif. Ia berharap hasil Pilkada dapat diterima dengan baik oleh semua pihak demi kemajuan Sumsel.

"Kita harapkan semua pasangan calon, baik nomor 1, 2, maupun 3, bersama-sama menjaga suasana Sumsel tetap aman dan damai. Apapun hasil akhirnya, mari kita wujudkan Sumsel yang lebih maju dan lebih baik," tambahnya.

Sementara itu, Cagub Sumsel nomor urut 02, Eddy Santana Putra (ESP), meminta agar pendukungnya tidak terlalu percaya pada hasil quick countt yang bisa memicu opini negatif. 

"Tidak bisa kita komentari quick count, yang jelas kita tunggu hasil penghitungan real count berjenjang dari KPU. Karena kita masih berkeyakinan pasangan ERA baru bisa menang," jelasnya.

ESP bahkan masih yakin bahwa pasangan ERA memiliki peluang unggul berdasarkan perhitungan real count dari KPU. Dari real count KPU dirinya mengklaim unggul 70 persen terutama di Palembang yang menjadi basis suaran.

"Perhitungan itu ada di link KPU dan itu bisa dibuka. Bahkan pasangan ERA baru itu unggul 70 persen. Hasil ini apa enggak terbalik? Saya kira ada hal-hal negatif, jadi kita jangan percaya dulu karena kita punya tabulasi dan kita punya saksi nanti akan kita kumpulkan dulu," imbuhnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh paslon nomor urut 03, Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati). Pihaknya menganggap hasil quick count sebagai informasi sementara dan menegaskan bahwa hasil real count KPU yang lebih sah.

"Hasil quick count itu sah-sah saja. Tapi itu bukan hasil akhir dari KPU, karena real count dan quick count dalam persentase yang sama namun hasilnya berbeda," kata Anita kepada awak media.

Anita juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, hasil C1 yang masuk ke sistem tim pemenangan Matahati baru mencapai 23 persen dengan keunggulan HDCU sebesar 47 persen, diikuti oleh ERA dengan 23 persen, dan Matahati 28 persen.

"Kita lihat saja nanti, karena data yang masuk masih sangat terbatas. Di Banyuasin saja baru 5 persen, Palembang baru 10 persen," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya