Berita

Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Hanteru Sitorus/Istimewa

Politik

Temukan Anomali Hasil Quick Count di Sejumlah Daerah, DPP PDIP: Arahkan Kader Kawal C1!

RABU, 27 NOVEMBER 2024 | 23:31 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Seluruh perangkat partai, mulai dari jajaran pengurus, tim pemenangan, hingga pasangan calon (paslon) yang diusung PDIP tidak terpengaruh dengan hasil Quick Count (QC) beberapa lembaga survei.

Dari informasi dan pengolahan data yang didapatkan internal dan eksternal partai, Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Hanteru Sitorus menyatakan, pihaknya melihat berbagai indikasi yang mengarah pada upaya sistematis membangun opini publik lewat QC tersebut. 

Anggota Komisi II DPR RI itu menyatakan PDIP menyimpulkan bahwa narasi yang diharapkan oleh pihak-pihak tertentu itu adalah menciptakan opini "kalah". 

“Jika agenda ini berhasil maka akan menghancurkan moral force atau semangat jajaran partai, Tim Pemenangan, dan Paslon dalam mengawal proses penghitungan manual berjenjang,” ujar Deddy, dalam keterangan resminya, Rabu, 27 November 2024. 

Padahal yang menentukan menang kalah itu adalah perhitungan manual, bukan QC. Untuk itu, kata Deddy, DPP PDIP telah mengeluarkan seruan kepada seluruh pihak terkait agar terus mengawal dokumen C1, C Hasil, dan rekapitulasi suara tingkat Kecamatan yang akan dilakukan Kamis besok, 28 November 2024, di seluruh Indonesia. 

“Perhitungan suara Kecamatan (PPK) tersebut sangat penting,” kata Deddy. 

Menurut Deddy, keanehan banyak ditemukan di beberapa QC tingkat Kabupaten-Kota dan Provinsi. Sebagai contoh Deddy, menyebut provinsi Kepulauan Riau, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Khusus Jakarta, Banten, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur. 

“Hasil Exit Poll dan rekap C1 di daerah-daerah di atas tidak konsisten dengan QC yang ada. Demikian pula Sumatera Utara dan Kota Medan, jika melihat kondisi banjir di wilayah Medan dan wilayah penyangganya, patut ditengarai hasil QC tersebut patut diragukan,” tutur Anggota DPR dari Dapil Kalimantan Utara ini.

Khusus di Jakarta, lanjut Deddy, data kamar hitung internal menunjukkan angka di kisaran 52-53 persen, tetapi beberapa lembaga survei mengeluarkan hasil QC di bawah 50 persen. 

“Kami menengarai ada upaya mempengaruhi hasil Pilgub (Jakarta) agar berjalan dua putaran,” tambahnya. 

Tak hanya itu, Deddy juga menyebut bahwa daerah-daerah seperti Jawa Tengah, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Banten yang sarat dengan campur tangan ilegal aparatur kekuasaan sangat mungkin menghasilkan QC ala Jokowi. 

“Daerah-daerah itu sudah sejak lama terjadi intervensi sebagaimana disampaikan Sekjen Hasto Kristiyanto dalam sebuah podcast beberapa hari lalu,” tegas Deddy.

Lebih jauh, Deddy menyebut sesungguhnya QC adalah metode yang baik dan dapat diterima sebagai benchmark hasil pemilu. Tetapi pengalaman pemilu legislatif dan presiden yang lalu menunjukkan bahwa QC dapat diintervensi di tingkat hulu, hasil yang disampaikan dari TPS yang ditunjuk sebagai sampling. 

“Sekarang kan semua lembaga pelaksana QC harus melaporkan secara detail lokasi sampling-nya, ini membuka peluang intervensi. Jadi ini bukan soal tidak percaya QC, tetapi karena adanya indikasi faktor kerawanan di hulu dan di hilir,” jelasnya.

“Oleh karena itu, kami sudah memerintahkan agar saksi-saksi dan para simpatisan terus mengawal proses perhitungan suara manual berjenjang hingga proses di Mahkamah Konstitusi,” demikian Deddy.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya