Berita

Acara peluncuran Akademi Ilmu Kesehatan Afrika (AAHS) di Dakhla/Net

Dunia

Yayasan Raja Maroko Dirikan Akademi Ilmu Kesehatan Afrika di Dakhla

RABU, 27 NOVEMBER 2024 | 11:00 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Yayasan Mohammed VI untuk Sains dan Kesehatan mengumumkan peluncuran Akademi Ilmu Kesehatan Afrika (AAHS), sebuah lembaga yang didedikasikan untuk mempromosikan penelitian dan pengembangan dalam ilmu kesehatan di Afrika.

Menurut keterangan Kerajaan yang dikutip redaksi hari Rabu, 27 November 2024, AAHS tersebut didirikan di Dakhla dan bertujuan untuk mempromosikan kerja sama Selatan-Selatan untuk memastikan kedaulatan kesehatan Afrika.

"Tujuannya adalah untuk menciptakan platform untuk pertukaran dan kemitraan untuk memajukan penelitian ilmiah dalam kesehatan, dalam konteks yang beradaptasi dengan kekhususan Afrika," ungkap laporan tersebut.

Dikatakan bahwa AAHS juga berupaya untuk menyatukan para ahli melalui penciptaan jaringan Afrika untuk mengembangkan strategi, melakukan proyek penelitian, dan menyebarluaskan pengetahuan dan praktik terbaik dalam kesehatan, sehingga menjadi badan utama dan gugus tugas utama untuk kesehatan Afrika.

AAHS menjalin kemitraan strategis dengan lembaga-lembaga seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para pemangku kepentingan di industri farmasi untuk mendorong kerja sama kesehatan.

AAHS juga berpartisipasi dalam pengumpulan dan analisis statistik kesehatan melalui inisiatif Big Data dan bertindak sebagai observatorium Afrika nirlaba, yang menanggapi pertanyaan kesehatan masyarakat dari otoritas Maroko serta lembaga-lembaga Afrika atau global.

Bidang tindakan Akademi meliputi kesehatan manusia (kesehatan masyarakat, keadaan darurat, kardiologi), kesehatan hewan (keselamatan veteriner dan pangan), dan kesehatan lingkungan (perubahan iklim, penggurunan, air, dan tekanan air).

Melalui berbagai inisiatifnya, AAHS bertujuan untuk menjadi pusat pengembangan kesehatan di Afrika, mempromosikan inovasi ilmiah, dan menyelenggarakan konferensi dan simposium untuk berkontribusi pada peningkatan berkelanjutan sistem kesehatan Afrika.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya