Berita

Analis Exposit Strategic, Arif Susanto (kedua dari kiri)/tangkapan layar-RMOL

Politik

27 November 2024 Momentum Rakyat Akhiri Tatanan Politik Jokowi

SELASA, 26 NOVEMBER 2024 | 18:50 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Hari pencoblosan Pilkada 2024 pada 27 November 2024 dianggap sebagai momentum masyarakat untuk mengakhiri tatanan politik warisan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikan analis Exposit Strategic, Arif Susanto dalam acara diskusi bertajuk "Selamatkan Pilkada, Selamatkan Demokrasi: Tolak Kriminalisasi, Cawe-cawe, dan Politik Uang!!" Di Kantor Para Syndicate, Jalan Wijaya Timur 3 nomor 2A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 26 November 2024.

"Saya pikir 27 November adalah momentum bagi semua orang untuk menunjukkan bahwa tatanan politik yang ditinggalkan oleh Jokowi itu sudah harus diakhiri," kata Arif.


Lanjut dia, sebelum adanya Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60/PUU-XXII/2024 yang mengubah ambang batas pencalonan kepala dan wakil kepala daerah, terdapat kecenderungan bahwa Jokowi ingin membangun satu tatanan yang bersifat monolitik.

"Dengan tatanan yang monolitik, maka apa yang terjadi di level nasional itu coba diduplikasi untuk bisa diterapkan di daerah-daerah. Bagi saya, jelas ini adalah sebuah kontradiksi kalau dibandingkan dengan semangat di 2005 ketika Pilkada diperkenalkan dan kita ingin membangun demokrasi dari bawah itu tadi," terang Arif.

"Ngeri saya membayangkan kalau seluruh Indonesia tatanan politiknya seragam. Ngeri saya membayangkan bahwa kekuatan-kekuatan politik di luar KIM atau KIM Plus gitu ya, itu tidak memperoleh ruang dalam politik baik di daerah maupun di level nasional," sambungnya.

Arif mengaku, dirinya lebih menarik menyaksikan Pilkada di Banten. Di mana, ada kontestasi yang berbeda, yakni ketika Partai Golkar bersepaham dengan PDIP dan berkompetisi dengan Partai Gerindra, demikian di tempat lainnya.

"Dan itu akan menunjukkan bahwa Indonesia tidak monolitik. Bahkan dari tahun 1945 Indonesia itu tidak pernah monolitik. Kalau pengaruh Jokowi yang dirasakan sampai hari ini, itu kemudian membawa Indonesia menjadi monolitik, saya kira kita harus menangisi bahwa demokrasi akan mati ya, paling minimal 5 tahun ke depan. Sebab untuk mengoreksi kesalahan ini kita harus menunggu 5 tahun berikutnya lewat Pemilu 2029 dan tentu saja Pilkada 2029," pungkas Arif.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya