Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

AS Didesak Tindak Tegas Bank-bank Hong Kong atas Dugaan Jadi Poros Rusia dan Korut

SELASA, 26 NOVEMBER 2024 | 15:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hong Kong diklaim telah menjadi pusat pencucian uang dan penghindaran sanksi.

Klaim tersebut disampaikan Komite Terpilih DPR AS tentang Partai Komunis Tiongkok lewat sebuah surat kepada Menteri Keuangan Janet Yellen.

Hong Kong, sebuah wilayah Tiongkok yang memiliki pemerintahan sendiri, yang merupakan koloni Inggris hingga tahun 1997, terus menikmati status ekonomi istimewa di AS. 

"Kita sekarang harus mempertanyakan apakah kebijakan jangka panjang AS terhadap Hong Kong, khususnya terhadap sektor keuangan dan perbankannya, tepat," kata komiter tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Selasa 26 November 2024.

Menurut surat yang ditandatangani oleh ketua komite John Moolenaar, seorang Republikan Michigan dan Demokrat senior Raja Krishnamoorthi dari Illinois, perusahaan-perusahaan utama Hong Kong diduga terlibat dalam pembelian minyak Iran dan penjualan semikonduktor Barat ke Rusia.

Mereka mengutip penelitian yang menyatakan bahwa hampir 40 persen barang yang dikirim dari wilayah tersebut ke Rusia pada tahun 2023 adalah barang yang dianggap AS sebagai prioritas tinggi untuk penggunaan militer dalam konflik dengan Ukraina.

Moolenaar dan Krishnamoorthi kompak menuduh Hong Kong menjadi pemain utama dalam "poros otoriter" Rusia, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya