Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) berakhir menguat pada perdagangan Senin, 25 November 2024, waktu setempat.
Pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) AS nampaknya membantu mendorong imbal hasil obligasi lebih rendah dengan indeks Russell 2000 berkapitalisasi kecil mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Bessent dikenal sebagai tokoh pro-pasar yang memiliki reputasi menjaga stabilitas ekonomi sambil menghindari inflasi. Langkah ini memicu optimisme investor terhadap ekonomi domestik hingga papan bursa nasional dari AS.
Ia dipercaya akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan pro-domestika untuk menjaga inflasi tetap terkendali.
Dikutip dari
Reuters, indeks berbasis luas S&P 500 naik 18,03 poin, atau 0,30 persen, menjadi 5.987,37 poin, pada penutupan Senin, atau Selasa 26 November 2024 WIB.
Nasdaq Composite Index menguat 51,19 poin, atau 0,27 persen, menjadi 19.054,84.
Dow Jones Industrial Average melesat 440,06 poin, atau 0,99 persen, menjadi 44.736,57.
Wall Street diperkirakan akan terus menarik minat investor global. Namun, investor tetap akan mencermati bagaimana implementasi kebijakan tersebut dalam beberapa bulan ke depan untuk memastikan bahwa optimisme ini berlanjut. Terutama saat ini fokus beralih ke pembicaraan tentang kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, yang mendorong harga minyak tersungkur, menyeret indeks Energi anjlok 2 persen.
Ekonom Capital Economics, James Reilly, mengatakan, "Kali ini, fokusnya adalah pada kebijakan tarif - terutama sekarang karena pilihan Scott Bessent sebagai menteri keuangan tampaknya telah meredakan kekhawatiran fiskal Utama."
Saham Consumer Discretionary memimpin kenaikan sektoral, dibantu lonjakan saham Amazon sebesar 2,2 persen.
Laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), pengukur inflasi pilihan bank sentral, akan menjadi perhatian investor pekan ini, yang mencakup hari libur Thanksgiving di Amerika.
Saham Macy's merosot 2,2 persen setelah operator department store itu menunda publikasi laporan keuangan kuartal ketiga karena masalah akuntansi.
Bath & Body Works menaikkan perkiraannya untuk laba yang disesuaikan setahun penuh, yang menyebabkan saham pengecer itu meroket 16,5 persen.