Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Syamsi Hari, saat menghadiri pembukaan Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK)/Ist
Sertifikasi kompetensi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja, baik di dalam negeri maupun di pasar global.
Program ini tidak hanya memberikan pengakuan resmi atas keterampilan pekerja, tetapi juga sejalan dengan visi-misi Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan industri modern.
Demikian disampaikan Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Syamsi Hari, saat menghadiri pembukaan Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) di kawasan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Senin 25 November 2024.
"Tentu sertifikasi ini dapat mendukung visi dan misi dari Presiden, mengingat kawasan industri belum semua tahu tentang BNSP, tentang LSP, terkait sertifikasi sehingga ini penting," kata Syamsi.
Program ini diikuti 100 peserta dan melibatkan lima Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Dengan dukungan BNSP, kawasan SIER diharapkan menjadi model peningkatan kompetensi tenaga kerja di Indonesia.
Kepala Disnakertrans Jawa Timur, Sigit Priyanto, menyebut tingkat pengangguran di Jatim saat ini mencapai 19 persen dan menegaskan sertifikasi kompetensi adalah kunci untuk mengatasi hal tersebut.
"Kompetensi di era sekarang sangat di perlukan karena jati diri seseorang dikatakan terampil kalau mereka memiliki sertifikasi kompetensi," kata Sigit.
Sementara itu Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto dan Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono juga mengapresiasi program ini serta berharap sertifikasi ini dapat diperluas ke lebih banyak sektor di kawasan industri.