Ilustrasi (Foto: The Motley Fool)
SEKALIPUN pengaruh sentimen kemenangan Trump dalam Pilpres AS mulai mereda di bursa Wall Street, investor di mata uang crypto terkesan masih kukuh.
Terlihat dari harga mata uang crypto terbesar Bitcoin yang mengintai level psikologisnya di kisaran$100.000 atau setara Rp1,6 miliar.
Pantauan pada sesi perdagangan pekan lalu menunjukkan, harga Bitcoin sempat menginjak posisi $99.740 namun berbalik sedikit melemah.
Terkini, harga Bitcoin masih bertahan di kisaran $98.156 dengan tren penguatan masih sangat solid.
Catatan RMOL menunjukkan, investor yang mungkin sekedar melakukan jeda untuk mengangkat harga Bitcoin lebih tinggi, dan oleh karenanya gerak menembus level psikologis di $100.000 tak lebih dari sekedar menunggu waktu.
Sentimen optimis dari pasar mata uang crypto terlihat kontras dengan nilai tukar mata uang utama dunia. Laporan menunjukkan, nilai tukar seluruh mata uang utama dunia yang kembali runtuh di akhir pekan lalu dalam rentang curam.
Namun kabar melegakan datang dari sesi perdagangan awal pekan ini, Senin 25 November 2024 di mana hampir seluruh mata uang utama dunia mampu melakukan rebound teknikal meski dalam rentang moderat.
Situasi ini kemudian dijadikan bekal pelaku pasar di Asia untuk mengangkat mata uang Asia.
Pantauan memperlihatkan, gerak seragam seluruh mata uang Asia di rentang moderat. Tak terkecuali dengan Rupiah, di mana setelah mampu bertahan dalam gerak positif dalam berapa hari sesi pekan lalu, nilai tukar Rupiah kembali mencetak penguatan tipis dalam membuka sesi perdagangan pekan ini.
Hingga ulasan ini disunting, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp15.865 per Dolar AS atau menguat sangat tipis 0,03 persen.
Sementara pantauan pada mata uang Asia menunjukkan, gerak bervariasi yang seragam di rentang terbatas. Pelemahan tertajam dialami Baht Thailand yang hingga sore ini merosot hingga lebih dari 0,58 persen.
Kinerja Rupiah yang masih jauh dari menggembirakan dalam sembilan terakhir, kini menghadapi pertaruhan penting pada pekan depan oleh sibuknya agenda rilis perekonomian terkini naik dari domestik maupun internasional.