Berita

Ilustrasi (Foto: The Motley Fool)

Bisnis

Bitcoin Lagi Jeda, Rupiah Terangkat Tipis

SENIN, 25 NOVEMBER 2024 | 17:10 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SEKALIPUN pengaruh sentimen kemenangan Trump dalam Pilpres AS mulai mereda di bursa Wall Street, investor di mata uang crypto terkesan masih kukuh.

Terlihat dari harga mata uang crypto terbesar Bitcoin yang mengintai level psikologisnya di kisaran$100.000 atau setara Rp1,6 miliar.

Pantauan pada sesi perdagangan pekan lalu menunjukkan, harga Bitcoin sempat menginjak posisi $99.740 namun berbalik sedikit melemah.


Terkini, harga Bitcoin masih bertahan di kisaran $98.156 dengan tren penguatan masih sangat solid.

Catatan RMOL menunjukkan, investor yang mungkin sekedar melakukan jeda untuk mengangkat harga Bitcoin lebih tinggi, dan oleh karenanya gerak menembus level psikologis di $100.000 tak lebih dari sekedar menunggu waktu.

Sentimen optimis dari pasar mata uang crypto terlihat kontras dengan nilai tukar mata uang utama dunia. Laporan menunjukkan, nilai tukar seluruh mata uang utama dunia yang kembali runtuh di akhir pekan lalu dalam rentang curam.

Namun kabar melegakan datang dari sesi perdagangan awal pekan ini, Senin 25 November 2024 di mana hampir seluruh mata uang utama dunia mampu melakukan rebound teknikal meski dalam rentang moderat.

Situasi ini kemudian dijadikan bekal pelaku pasar di Asia untuk mengangkat mata uang Asia.

Pantauan memperlihatkan, gerak seragam seluruh mata uang Asia di rentang moderat. Tak terkecuali dengan Rupiah, di mana setelah mampu bertahan dalam gerak positif dalam berapa hari sesi pekan lalu, nilai tukar Rupiah kembali mencetak penguatan tipis dalam membuka sesi perdagangan pekan ini.

Hingga ulasan ini disunting, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp15.865 per Dolar AS atau menguat sangat tipis 0,03 persen.

Sementara pantauan pada mata uang Asia menunjukkan, gerak bervariasi yang seragam di rentang terbatas. Pelemahan tertajam dialami Baht Thailand  yang hingga sore ini merosot hingga lebih dari 0,58 persen.

Kinerja Rupiah yang masih jauh dari menggembirakan dalam sembilan terakhir, kini menghadapi pertaruhan penting pada pekan depan oleh sibuknya agenda rilis perekonomian terkini naik dari domestik maupun internasional.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya