Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Bentrok Sunni-Syiah Tewaskan 32 Orang

SABTU, 23 NOVEMBER 2024 | 22:42 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bentrokan antara kelompok Muslim Syiah dan Sunni di Pakistan barat laut pada Sabtu 23 November 2024 telah menewaskan sedikitnya 32 orang.

Berdasarkan keterangan dari pejabat setempat, 47 orang lainnya mengalami luka-luka dalam aksi saling serang tersebut.

"Bentrokan antara komunitas Syiah dan Sunni terus berlanjut di beberapa lokasi. Menurut laporan terbaru, 32 orang tewas, termasuk 14 Sunni dan 18 Syiah," kata seorang pejabat senior administrasi setempat, seperti dikutip dari AFP.


Selama beberapa bulan terakhir, bentrokan sporadis antara Muslim Sunni dan Syiah di provinsi pegunungan Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, yang berbatasan dengan Afghanistan ini tercatat telah menewaskan sekitar 150 orang.

Bentrokan terbaru ini bermula pada Kamis 21 November 2024 saat orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke dua konvoi kelompok Muslim Syiah yang bepergian dengan pengawalan polisi di Kurram, hingga menewaskan 43 orang, sementara 11 orang yang terluka masih dalam kondisi kritis.

Sebagai aksi balasan, kelompok Muslim Syiah pada Jumat malam waktu setempat menyerang beberapa lokasi Sunni di distrik Kurram, yang dulunya merupakan wilayah semi-otonom.

"Sekitar pukul 7 malam, sekelompok individu Syiah yang marah menyerang Bagan Bazaar yang didominasi Sunni," kata seorang polisi senior yang ditempatkan di Kurram.

"Setelah melepaskan tembakan, mereka membakar seluruh pasar dan memasuki rumah-rumah di dekatnya, menuangkan bensin dan membakarnya. Laporan awal menunjukkan lebih dari 300 toko dan lebih dari 100 rumah telah dibakar," sambungnya.

Ia mengatakan warga Sunni setempat juga membalas serangan itu. Menurut keterangan polisi, beberapa upaya untuk memulihkan perdamaian telah dilakukan melalui pengerahan pasukan keamanan dan dengan bantuan para tetua setempat.

Namun perseteruan suku dan keluarga terus terjadi di Pakistan, yang mayoritas penduduknya beragama Sunni, dengan kelompok komunitas Syiah telah lama menderita diskriminasi dan kekerasan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya