Berita

Rumah Sakit Apollo, New Delhi, India/Istimewa

Kesehatan

Jadi Tempat Transplantasi Hati Andi Arief, RS Apollo Punya Sistem Percepat Penanganan Pasien

SABTU, 23 NOVEMBER 2024 | 06:21 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kesuksesan Rumah Sakit Apollo New Delhi, India, melakukan transplantasi hati kepada politikus Partai Demokrat, Andi Arief dan putranya, menunjukkan kemajuan teknologi kesehatan di negara tersebut. Tak hanya maju di sisi teknologi, biaya yang harus dikeluarkan pasien untuk berobat pun sangat bersaing dengan negara-negara lain yang kerap jadi tujuan berobat masyarakat Indonesia.

Senior Vice President Rumah Sakit Apollo, Dr Harinder Singh Sidhu menyampaikan, pihaknya memiliki sejumlah hub atau kantor perwakilan di berbagai negara untuk menciptakan akses bagi masyarakat. Salah satunya di Jakarta. 

Dari sanalah pihaknya mendapatkan laporan soal kondisi Andi Arief. Untuk kemudian menyarankan bahwa dia membutuhkan operasi transplantasi di India. 

"Dan saya senang membagikan bahwa dia telah menjalani operasi yang sangat sukses. Kami terus mendoakan kesehatan dan kehidupan sehatnya di masa mendatang," ujar Dr Harinder dalam wawancaranya dengan Bergelora yang dikutip Sabtu, 23 November 2024.

Lebih lanjut, Dr Harinder pun mengungkap biaya operasi hati yang angkanya bisa mencapai 200 ribu hingga 300 ribu dolar AS (sekita Rp4,7 miliar). Bahkan di Amerika Serikat sudah mencapai 500 ribu dolar AS (Rp7,9 miliar).

"Di Singapura, mungkin sekitar 200 ribu hingga 250 ribu dolar AS. Di India, biayanya berkisar antara 30 ribu hingga 40 ribu atau 45 ribu dolar AS (sekitar Rp717 juta). Jadi jauh lebih terjangkau," paparnya.

Saat dibandingkan dengan RS di Singapura yang menetapkan waktu cukup lama menuju transplantasi, Dr Harinder menjelaskan, salah satu kemajuan di rumah sakit India adalah proses yang berorientasi pada kecepatan penanganan pasien, sehingga tidak akan membiarkan pasien lama menunggu. 

"Segera setelah pasien datang, langsung konsultasi dengan spesialis, kemudian memulai beberapa pemeriksaan, dan kami siap untuk pembedahan. Kami membangun proses yang memiliki kemampuan. Ada banyak ruang operasi dan banyak sekali dokter spesialis. Tujuannya adalah tidak akan menunda-nunda melayani pasien yang sudah sakit. Karena menunda-nunda akan membuat kondisi lebih buruk lagi pada pasien-pasien itu. Jadi kami memiliki instrumen yang memperpendek waktu tunggunya," paparnya.

Dr Harinder pun membuka peluang untuk melakukan transplantasi hati di Indonesia.

"Kenapa tidak? Itu sedang direncanakan. Mungkin setelah bagian program pelatihan berjalan dalam 6 bulan sampai setahun lagi kita bisa mulai. Bukan hanya ahli bedah tapi juga staf pendukung dan perawat, kami bisa membantu pelatihan yang baik untuk transplantasi hati di Indonesia juga," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Heboh LPG 3 Kg Tenggelamkan Pemberitaan Jokowi Tokoh Terkorup 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:39

Kawali: Mangrove Benteng Kedaulatan Pesisir Pantai

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:25

PP KAMMI: Bikin Gaduh, Ganti Bahlil

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:04

Prabowo Ancam Singkirkan Aparat yang Tidak Becus Kerja untuk Rakyat

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:39

Perkara Calon Kepala Daerah Dukungan Partai Gelora Lanjut di MK

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:25

Masyarakat Qurani

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:21

Prabowo Minta Doa Rais Aam PBNU Sebelum Pilpres, Hasilnya Lancar

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:20

Prabowo Hadapi PR Besar, Dolar AS Turun di Bawah Rp16.300

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:16

Perkuat Ekonomi Syariah, Kementerian Investasi dan BP Haji Sinergikan Pengelolaan Dana Haji

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:14

Harlah ke-102, Prabowo Apresiasi Jasa Besar NU untuk Indonesia

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:07

Selengkapnya