Berita

Ilustrasi/PUPR

Bisnis

Developer Ngeluh, Banyak Masyarakat Tunda Beli Rumah Gara-gara Ini

KAMIS, 21 NOVEMBER 2024 | 14:06 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Program pembangunan 3 juta rumah per tahun yang digagas Presiden Prabowo Subianto menuai polemik di kalangan pengembang properti. 

Para pelaku industri menilai program tersebut memicu sebagian masyarakat menahan pembelian unit properti, bahkan membatalkan rencana kepemilikan rumah karena berharap mendapat rumah gratis dari pemerintah.

"Rumah gratis itu membingungkan pengembang. Banyak calon konsumen membatalkan booking setelah omongan rumah gratis itu. Dari 10 booking, ada 1-3 yang dibatalkan," kata Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto, dikutip Kamis 21 November 2024.

Ia menambahkan bahwa uang tanda jadi, yang seharusnya menjadi langkah awal dalam proses kepemilikan rumah, kini kerap terhenti. Jika terus berlangsung, kondisi ini kata Joko dikhawatirkan dapat menghambat pertumbuhan sektor properti.

"Semuanya pelaku itu bingung. Karena real-nya masyarakat juga bertanya dan mempertanyakan (rumah gratis)," kata Joko

Pertanyaan itu, kata Joko muncul karena banyak masyarakat mengira pemerintah bakal memberikan rumah gratis secara cuma-cuma. Masifnya pembatalan booking menjadi bukti gerak sektor ini tidak bisa berlari kencang sebagaimana mestinya.

"Ketika industri properti disampaikan ini rumah gratis, maka kami-kami ini (pengembang) akan bubar. Efeknya besar karena orang akan tidak jadi beli (atau) menunda beli karena dengar (ada) rumah gratis," ujar Joko.

Tren penundaan pembelian ini, menurut Joko, bukan pertama kali terjadi. Ia membandingkan fenomena ini dengan situasi di sektor otomotif, ketika insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk kendaraan bermesin kecil dan mobil listrik memicu masyarakat menunda pembelian demi mendapatkan harga lebih murah.

Fenomena tersebut muncul setelah Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait meresmikan pembangunan program perumahan 3 juta rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Sebagai tahap awal, pemerintah membangun 250 unit rumah rakyat secara gratis di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

Proyek percontohan ini dibangun di atas lahan hibah seluas 2,5 hektare dari PT Bumi Samboro Sukses dan dikerjakan oleh Agung Sedayu Group (ASG). Dalam peresmian itu, Maruarar didampingi oleh Bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya