Perubahan susunan manajemen, baik Komisaris dan Direksi di perusahaan pelat merah merupakan sesuatu yang lumrah terjadi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan perubahan dapat dilakukan ketika diperlukan.
Erick menegaskan, semua kepemimpinan di BUMN memiliki batasan waktu. Salah satu contohnya, mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, yang menjabat hingga 7 tahun.
"Bu Nicke, beliau berhasil tetapi kan sudah 7 tahun, Dirut Pertamina terlama. Sekarang Pak Simon (Simon Aloysius Mantiri) masuk. Saya rasa sebuah transisi yang baik, tidak ada istilahnya nanti malah sebuah kebijakan yang set back, justru ini akan jadi keberlanjutan," kata Erick, dalam pernyataan di Jakarta, dikutip Kamis 21 November 2024.
Sebelumnya, ada beberapa posisi Komisaris dan Direksi BUMN yang dirubah.
Mulai dari PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT LEN Industri (Persero) dan PT Pindad, hingga yang terbaru, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memutuskan mengubah susunan pengurus pada Selasa, 19 November 2024.
Hasil RUPS ASDP Indonesia Ferry menyepakati pergantian jajaran Dewan Komisaris dan perubahan nomenklatur Direksi Perseroan sebagai bagian dari langkah strategis perusahaan.
Hal ini untuk memperkuat struktur organisasi dan menjawab tantangan bisnis di masa depan.
Selain itu, Erick juga berencana mengganti posisi Komisaris Utama PT LEN Industri (Persero) Muhammad Herindra, lantaran telah ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Posisi ini, digadang-gadang akan diisi oleh Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto.
"Karena memang dulu Pak Herindra juga kan dulu Wamenhan sebelum jadi Kepala BIN," kata Erick.