Berita

Dok Foto: Kantor BATAN/Ist

Nusantara

Pemerintah Perlu Aktifkan BATAN Jika Ingin Bangun PLTN

RABU, 20 NOVEMBER 2024 | 04:41 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo menyampaikan bahwa Indonesia akan membangun 5 GW PLTN sampai dengan tahun 2040. 

Hal tersebut diungkapkan pada Conference of the Parties 29 (COP29) di Baku, Azerbaijan, Selasa, 12 November 2024 lalu.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Pengarah Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Rohadi Awaludin menyebut ada beberapa syarat yang perlu dilakukan Presiden Prabowo Subianto bila ingin membangun PLTN. 

Salah satunya mengaktifkan kembali Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang sebelumnya dilebur ke BRIN. 

Mantan Kepala Organisasi Riset Nuklir BRIN ini mengatakan PLTN merupakan teknologi yang kompleks dan khas. 

Menurut dia, perlu perhatian penuh terhadap aspek 3S yaitu safety (keselamatan), security (keamanan) dan safeguards (garda aman). Hal ini ditujukan untuk memastikan bahwa pengoperasian PLTN terpenuhi dari sisi keselamatan, keamanan dan tidak disalahgunakan untuk tujuan non-kesejahteraan.

"Oleh sebab itu, pemerintah perlu segera membangun pangkalan pengetahuan (knowledge base) kenukliran nasional yang kuat. Pengetahuan kenukliran yang komprehensif, baik pengetahuan eksplisit (explicit knowledge) maupun pengetahuan yang bersifat tacit (tacit knowledge),” kata Rohadi dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa, 19 November 2024.  

Pengetahuan yang tidak sebatas pengetahuan individu (individual knowledge) namun telah terangkai menjadi pengetahuan organisasi (organizational knowledge). Untuk itu, lembaga khusus kenukliran yang menjadi pilar pembangunan pangkalan pengetahuan tersebut perlu segera dibentuk," ujar Rohadi. 

Rohadi menambahkan lembaga ini perlu menjadi lembaga nuklir tersendiri agar lincah dan kuat sesuai tuntutan kebutuhan nasional. Lembaga ini perlu didukung oleh pengetahuan kenukliran secara mendalam berupa pengetahuan eksplisit maupun tacit. 

Explicit knowledge adalah pengetahuan yang dapat didokumentasikan dengan baik. Sedangkan tacit knowledge adalah pengetahuan yang sulit didokumentasikan, biasanya diperoleh melalui pengalaman. 

"Indonesia memiliki pengalaman mengoperasikan 3 reaktor nuklir selama puluhan tahun. Pengetahuan kenukliran yang telah diperoleh oleh putra putri Indonesia tersebut perlu ditata dan dikelola agar tidak berserakan dan akhirnya dapat hilang bersama dengan purna tugasnya SDM,” pungkas dia. 

Sebelumnya ada BATAN sebagai badan pelaksana ketenaganukliran yang mandiri. BATAN perlu dibentuk kembali dengan tugas yang lebih menantang guna menguatkan pangkalan pengetahuan kenukliran nasional. 

Hal ini sangat penting guna menyongsong semakin tingginya kebutuhan nasional terhadap teknologi nuklir khususnya PLTN," tegas Rohadi.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya