Maskapai Garuda Indonesia/Net

Publika

Posisi Pelik Garuda Indonesia

OLEH: GATOT RAHARDJO
SELASA, 19 NOVEMBER 2024 | 20:14 WIB

GARUDA ini sebenarnya pelik. Sebagai BUMN, Garuda harus menjalankan tugas dari pemerintah, tapi di sisi lain sahamnya juga ada yang dimiliki swasta sehingga dituntut bertindak seperti maskapai swasta.

Garuda sejak IPO memang kondisinya lebih rumit karena sebagai BUMN, dia harus melaksanakan tugas-tugas dari negara. Di sisi lain, dia juga dimiliki swasta sehingga harus berperilaku juga sebagai maskapai swasta yang berorientasi bisnis.

Kondisi Garuda saat ini sebenarnya hampir sama dengan maskapai nasional lain di pasca pandemi ini, yaitu kesulitan finansial. 

Tapi Garuda mendapat keuntungan karena berhasil PKPU. Dengan demikian dia bisa memperpanjang waktu jatuh tempo utangnya sehingga cashflow-nya agak terbantu.

Garuda juga sudah berupaya bangkit dengan memperbanyak frekuensi penerbangan dan menambah pesawat. Tapi memang biaya-biaya penerbangan di Indonesia masih sangat tinggi sehingga akhirnya Garuda masih rugi.

Jadi sebenarnya siapa pun yang jadi Dirut Garuda, dia akan dihadapkan pada persoalan tingginya biaya penerbangan dan pertentangan antara kepentingan bisnis dan tugas negara.

Dan semua itu berkaitan dengan pihak luar Garuda. Jadi yang bisa bekerja sama lebih baik dengan eksternal, kemungkinan kesuksesan memimpin Garuda lebih besar.

Dari internal, Garuda memang agak resisten jika ada orang dari luar yang masuk. Apalagi seorang pilot karena notabene di Garuda juga banyak pilot senior.

Kalaupun pilot dari luar dimasukkan ke Garuda, dia harus bisa merangkul internal dan mendapat dukungan penuh agar bisa sukses memimpin Garuda.

Sekarang tinggal pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas, mau diapakan Garuda?  

Satu keuntungan dari Dirut baru Garuda, Wamildan Tsani Panjaitan adalah kabarnya dia satu angkatan di SMA Taruna Nusantara dengan Dirut Pertamina, Simon Aloysius.

Ini menarik, karena mungkin mereka sengaja dipasangkan untuk dapat bekerja sama, mencari jalan keluar mengurai biaya-biaya yang sangat tinggi di penerbangan, yaitu biaya avtur.

Selain itu, Dirut Garuda yang baru juga sepertinya mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Semoga ini bisa menjadi jalan untuk mengurai permasalahan di bisnis penerbangan nasional.

Kalau biaya-biaya tinggi dapat dipangkas dan operasional Garuda grup menjadi lebih baik, seharusnya ini juga akan berdampak pada iklim bisnis penerbangan nasional karena Garuda grup sekarang menguasai pangsa pasar nomor 2 terbesar di Indonesia.

Captain Wamildan Dirut sekarang seorang pilot. Ini sama dengan   Garuda di tahun 80-90an di mana pilot yang jadi Dirut. Terakhir kalau tidak salah Captain Wiweko Soepono tahun 70-80an. Setelah itu yang jadi Dirut bukan pilot.

Sebenarnya mau pilot atau bukan, asal kinerjanya bagus dan mengerti bisnis penerbangan, menurut saya ya baik-baik saja. Untuk jadi Dirut maskapai itu nanti ada fit and proper test dari Kemenhub. rmol.id

Penulis adalah Pengamat Penerbangan dan Analis Independen Bisnis Penerbangan Indonesia

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tarik Wisatawan Lewat Jelajah Wisata Religi di Jakarta

Minggu, 09 Maret 2025 | 15:07

Arief Poyuono Prediksi PSI Bubar 2029

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:49

Manuver Tak Biasa, Rusia Manfaatkan Jalur Pipa Gas Tua dalam Perang Ukraina

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:43

Jubir Militer Israel Daniel Hagari Gagal Naik Jabatan hingga Dipecat

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:25

Partai Buruh Bakal Gelar Aksi Lima Hari di Pabrik Sritex

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:20

Bertepatan Ramadan, Tom Lembong: Rabu Abu Tahun Ini Ekstra Spesial

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:08

Menteri KP dan Gubernur Jakarta Sambut Sekjen Partai Komunis Vietnam

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:04

Ceramah di Masjid ITB, Anies Ajak Generasi Muda Tetap Kritis

Minggu, 09 Maret 2025 | 13:58

Masyarakat Pesisir Rugi Besar Akibat Kasus Pagar Laut

Minggu, 09 Maret 2025 | 13:40

Kerry Riza Jadi Tumbal Riza Chalid

Minggu, 09 Maret 2025 | 12:58

Selengkapnya