Berita

Sahbirin Noor/Net

Hukum

KPK Ngarep Sahbirin Noor Kooperatif

SELASA, 19 NOVEMBER 2024 | 07:35 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi berharap Sahbirin Noor memenuhi panggilan pemeriksaan dalam kasus suap proyek di Pemprov Kalimantan Selatan. Harapan disampaikan menyusul ketidakhadiran Paman Birin, sapaan Sahbirin Noor, pada pemeriksaan kemarin. 

"KPK berharap saudara SN dapat kooperatif," kata Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan, Selasa, 19 November 2024.

Kemarin Paman Birin sedianya diperiksa pertama kali sebagai saksi. Dengan sikap kooperatif diharapkan mantan Gubernur Kalsel itu dapat hadir pada panggilan pemeriksaan kedua.

"Belum bisa terinfo (jadwal pemeriksaan selanjutnya), tentunya nanti akan kita sampaikan pada saatnya," pungkas Tessa.

KPK sebelumnya menetapkan Paman Birin satu dari tujuh tersangka suap proyek di Kalsel. Namun Paman Birin melawan dengan menggugat status tersebut ke PN Jaksel.

Selasa pekan lalu, 12 November 2024, hakim tunggal PN Jaksel menerima sebagian permohonan praperadilan yang diajukan Sahbirin Noor, sehingga status tersangka yang disematkan KPK batal.

Hakim menilai penetapan tersangka terhadap Paman Birin oleh KPK merupakan perbuatan sewenang-wenang dan menyatakan Sprindik atas nama Sahbirin Noor tidak sah.

Paman Birin ditetapkan tersangka setelah operasi tangkap tangan dilakukan KPK pada Minggu 6 Oktober 2024. Sebanyak 17 orang diamankan dalam operasi senyap itu, lalu enam orang ditetapkan tersangka.

Dari OTT itu, KPK mengamankan barang bukti berupa uang Rp12.113.160.000 (Rp12,1 miliar) dan 500 dolar AS yang merupakan bagian dari fee 5 persen untuk Sahbirin terkait pekerjaan lainnya di Dinas PUPR Pemprov Kalsel.

Di antara proyek berujung suap tersebut yakni pembangunan lapangan sepakbola yang dikerjakan PT Wiswani Kharya Mandiri, pembangunan Samsat Terpadu oleh PT Haryadi Indo Utama, dan pembangunan kolam renang oleh CV Bangun Banua Bersama.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya