Berita

Ilustrasi/Foto:nex.jx-group

Bisnis

Gali Ladang Gas Baru di Malaysia, Perusahaan Jepang Investasi Rp10,2 Triliun

SENIN, 18 NOVEMBER 2024 | 15:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Salah satu pengembang sumber daya alam Jepang, JX Nippon Oil & Gas Exploration, akan menginvestasikan lebih dari 100 miliar Yen (Rp10,2 triliun) untuk mengebor ladang gas alam baru di Malaysia.

Dikutip dari Nikkei Asia, Senin 18 November 2024, kerja sama pengembang sumber daya di bawah grup energi Eneos Holdings tersebut akan dilakukan bersama Petronas, perusahaan minyak milik negara Malaysia.

Perusahaan Jepang tersebut bertujuan untuk memulai produksi pada tahun 2026 atau lebih lambat. Karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan selama produksi gas alam akan dikubur di bawah tanah untuk menekan emisi karbon.

JX dan Petronas akan membagi investasi ke dalam proyek. Ladang gas tersebut diharapkan memiliki cadangan selama 20 tahun, dengan kapasitas tahunan sebesar 4 juta ton LNG atau gas alam cair. Output akan diputuskan setelah pengeboran.

Hingga saat ini, JX memproduksi 1,2 juta ton LNG di Malaysia setiap tahunnya.

Ladang ini sebelumnya tidak dikembangkan karena konsentrasi CO2 dalam gas melebihi 10 persen, lebih tinggi dari 3-5 persen ladang gas pada umumnya.

JX telah menetapkan bahwa kemajuan teknologi untuk menghilangkan CO2 dari gas dan untuk penyimpanan bawah tanah kini memungkinkan proyek tersebut dikomersialkan secara menguntungkan.

Gas yang diproduksi dalam proyek tersebut akan dijual ke perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara dan Jepang.

Langkah Jepang dan Malaysia dilakukan saat perang Rusia di Ukraina menyoroti pentingnya diversifikasi pengadaan energi. Seiring berlanjutnya penggantian bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, permintaan gas alam meningkat, yang memiliki dampak lingkungan lebih kecil daripada batu bara dan merupakan bahan bakar pembangkit listrik yang stabil.

JX menarik diri dari produksi minyak mentah di perairan Laut Utara milik Inggris pada tahun 2021, dan kini berfokus pada Asia Tenggara.

Selain Malaysia, JX juga akan terus berinvestasi untuk memperluas produksi di Papua Nugini dan Indonesia, dengan tujuan meningkatkan produksi minyak mentah dan gas alam global menjadi 100.000 barel per hari dari sekitar 90.000 barel saat ini.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya