Berita

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer/Foto: thenation/getty images

Dunia

Inggris Berunding dengan Asia untuk Kurangi Migrasi Ilegal

Laporan: Sarah Alifia Suryadi
SENIN, 18 NOVEMBER 2024 | 14:47 WIB

Pemerintah Inggris sedang bernegosiasi dengan beberapa negara Asia, termasuk Turki, Vietnam, dan wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.

Negosiasi ini mencakup rencana pembayaran untuk memperkuat kerja sama keamanan dan mencegah migran masuk.

Perdana Menteri Keir Starmer menegaskan ini langkah bagi Inggris untuk mencegah migrasi.

"Apa pun yang dapat kita lakukan untuk menghentikan orang pergi sejak awal adalah hal yang benar," ujar Starmer saat menghadiri Konferensi G20 di Brasil, dikutip 18 November 2024.

Perjanjian tersebut diharapkan dapat diselesaikan sebelum akhir tahun, dengan fokus pada peningkatan keamanan perbatasan dan berbagi intelijen.

Langkah ini terinspirasi dari kebijakan Italia di bawah Perdana Menteri Giorgia Meloni, yang berhasil mengurangi migrasi ilegal melalui kesepakatan dengan Tunisia dan Libya. 

Pemerintah Italia mengklaim bahwa kerja sama ini memainkan peran penting dalam menurunkan jumlah migran yang melintasi Laut Mediterania hingga 64 persen.

Sebab itu, Inggris mempertimbangkan dukungan finansial untuk meningkatkan pengawasan perbatasan dan mengedukasi masyarakat tentang risiko perjalanan ilegal.

Namun, pemerintah Inggris menekankan kebijakan ini tidak akan meniru Italia sepenuhnya.

Starmer juga menyoroti pentingnya menangani jaringan kriminal yang terlibat dalam penyelundupan manusia. 

"Menghancurkan geng-geng ini adalah cara paling efektif untuk menghentikan arus migrasi. Selama bertahun-tahun sebagai kepala jaksa, saya tahu bahwa kelompok seperti ini bisa diberantas," ujar Starmer.

Dalam beberapa bulan terakhir, Inggris sempat memperkuat kesepakatan pemulangan migran dengan sejumlah negara, termasuk Albania.

Pemerintah memulangkan sekitar 9.000 migran sejak pemilu terakhir, sebagai bagian dari strategi besar untuk menangani masalah migrasi ilegal.

"Saya tidak berpikir ini adalah masalah yang bisa diselesaikan dengan satu langkah saja. Kita harus melakukan segala yang kita bisa. Saya sangat yakin bahwa membongkar jaringan geng kriminal adalah cara paling efektif untuk menghentikan kapal-kapal yang melintasi Selat Inggris." tandasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya