Berita

Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil/Net

Politik

Melebar ke Kasus TPPU, Komisi III Duga Ivan Sugianto Sudah Dikeker PPATK

SABTU, 16 NOVEMBER 2024 | 19:51 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pengusaha Ivan Sugianto yang ditetapkan sebagai tersangka kasus intimidasi terhadap siswa SMA Kristen (SMAK) Gloria 2, Surabaya, Jawa Timur, terseret kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) karena sudah dikeker Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Dugaan tersebut disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil, yang disampaikan dalam sebuah talk show stasiun televisi swasta, pada Sabtu malam, 16 November 2024.

"Sebenarnya laporan tentang si Ivan ini sudah ada di PPATK," ujar Nasir.

Sepengetahuannya, pengusutan kasus TPPU oleh kepolisian memang berasal dari data yang dimiliki PPATK.

"Jadi di PPATK itu ada yang prioritas ada yang belum prioritas. Ivan ini masuk ke yang prioritas sebenarnya. Laporan keuangan yang mencurigakan atau laporan transaksi keuangan yang mencurigakan milik rekening Ivan ini sebenarnya sudah ada laporannya di PPATK," sambungnya menegaskan.

Menurutnya, keterlibatan Ivan Sugianto dalam suatu kasus TPPU memang dipicu kasus intimidasinya kepada teman sekolah anaknya yang viral di media sosial.

"Nah, ketika viral maka langsung mesin atau sistem di PPATK itu langsung menyerap. Ini mirip Rafael Alun ya kalau tidak salah, itu kan ketika sang anak (berkasus) kemudian muncullah kasus-kasus lain, dan kemudian masuklah ke tindak pidana pencucian uang," tuturnya.

Oleh karena itu, Nasir memandang mengemukanya kasus dugaan TPPU Ivan Sugianto tidak bisa juga dikatakan sebagai kebetulan.

"Tidak juga. Tapi ini sudah jadi perhatian PPATK, sudah dilaporkan kepada PPATK, maksudnya sistem di PPATK melaporkan, sehingga kemudian ketika peristiwanya terjadi dan menjadi heboh di dunia maya, sehingga menjadi terendus lah semuanya," ucapnya.

"Jadi mirip dengan beberapa kejadian sebelumnya seperti yang dialami saudara Ivan atau IS ini," demikian Nasir menambahkan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya