Bursa saham Asia-Pasifik bergerak variatif pada Jumat 5 November 2024. Hal ini berbanding terbalik dengan saham-saham AS di Wall Street yang rontok setelah pernyataan Jerome Powell dari Federal Reserve yang membuat investor lunglai.
Berbicara di Dallas, Powell menunjukkan bahwa bank sentral tidak perlu "terburu-buru menurunkan suku bunga".
Pertumbuhan ekonomi AS yang kuat akan memungkinkan para pembuat kebijakan untuk mengambil waktu dalam memutuskan seberapa jauh dan seberapa cepat mereka harus menurunkan suku bunga.
Di Asia, investor akan menilai data ekonomi utama dari Tiongkok pada hari ini, yang akan mengumumkan angka penjualan Oktober untuk ritel, produksi industri, dan pengangguran perkotaan.
Jepang pada hari Jumat melaporkan PDB kuartal ketiganya meningkat 0,3 persen tahun-ke-tahun, mengakhiri dua kuartal berturut-turut penurunan tahun-ke-tahun. Secara kuartal-ke-kuartal, PDB naik 0,2 persen, sejalan dengan estimasi jajak pendapat Reuters.
Nikkei 225 Jepang naik 0,93 persen setelah pengumuman PDB, sementara Topix berbasis luas naik 0,87 persen.
Sebaliknya, Kospi Korea Selatan turun 0,45 persen, dan Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,97 persen.
S&P/ASX 200 Australia mengawali hari dengan kenaikan 0,53 persen.
Yen melemah 0,14 persen terhadap Dolar AS menjadi 156,47.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 19.464, yang juga menunjukkan pembukaan positif dibandingkan penutupan HSI di level 19.435,81.