Berita

Ketua Duma Negara Federasi Rusia, Vyacheslav Volodin/Dok. Duma

Dunia

Rusia Larang Propaganda Childfree Demi Tingkatkan Angka Kelahiran

Laporan: Sarah Alifia Suryadi
KAMIS, 14 NOVEMBER 2024 | 08:15 WIB

Menghadapi krisis demografi dengan populasi yang menua dan angka kelahiran rendah, Pemerintah Rusia mengambil langkah tegas untuk melarang propaganda gaya hidup tanpa anak (childfree).

Undang-undang ini diharapkan dapat menekan angka penurunan kelahiran yang dianggap mengancam masa depan ekonomi negara.

Anggota parlemen di Duma, majelis rendah Rusia, meloloskan rancangan undang-undang ini dalam pembacaan ketiga dan terakhir.


Aturan tersebut melarang segala bentuk promosi childfree di berbagai media, termasuk daring, iklan, film, dan publikasi lainnya.

Langkah ini menargetkan konten yang dianggap "merusak" dan mempromosikan pilihan sadar untuk tidak memiliki anak.

Data resmi menunjukkan bahwa angka kelahiran Rusia pada paruh pertama 2024 mencapai titik terendah sejak 1999, dengan hanya 599.600 kelahiran, 16.000 angka lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada saat yang sama, angka kematian meningkat, yang sebagian besar dipicu oleh dampak perang di Ukraina. 

Istana Grand Kremlin di Rusia menggambarkan situasi ini sebagai "bencana besar" bagi masa depan negara.

Presiden Vladimir Putin, yang selama ini menggambarkan Rusia sebagai penjaga "nilai-nilai tradisional" yang berseteru dengan ideologi Barat, mendorong para wanita untuk memiliki minimal tiga anak.

Pemerintah bahkan memberikan berbagai insentif finansial untuk mendukung hal ini.

Jika disetujui majelis tinggi pada 20 November, undang-undang ini akan langsung ditandatangani oleh Putin.

Aturan ini juga akan menyusul larangan sebelumnya terhadap konten yang mempromosikan "gaya hidup non-tradisional" dan pandangan berbeda tentang konflik di Ukraina.

Undang-undang baru ini akan memberlakukan denda sebesar 400.000 rubel bagi individu dan hingga 5 juta rubel untuk organisasi yang menyebarkan konten childfree.

Ketua Duma, Vyacheslav Volodin, menyatakan bahwa undang-undang ini bertujuan melindungi generasi muda dari pengaruh negatif media yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keluarga tradisional.

"Ini adalah hukum yang menentukan... Tanpa anak, tidak akan ada negara. Ideologi ini akan menyebabkan orang berhenti melahirkan anak," kata Volodin, dikutip Rabu 13 November 2024.

"Hal ini dimaksudkan agar generasi baru warga negara kita tumbuh berorientasi pada nilai-nilai keluarga tradisional", tegasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya