Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese di White House, AS. (DPA)
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, baru-baru ini menyampaikan kepada presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bahwa AS memiliki surplus perdagangan dengan Australia.
Dalam percakapan telepon tersebut, Albanese menekankan perdagangan yang adil dengan sekutu, termasuk Australia, merupakan kepentingan strategis bagi AS.
Trump sebelumnya menyatakan akan mengenakan tarif 10 persen pada semua impor ke AS dan tarif 60 persen khusus untuk produk buatan China.
"Amerika Serikat memiliki surplus perdagangan dengan Australia, jadi penting bagi AS untuk berdagang secara adil dengan Australia." ujar Albanese kepada
ABC Radio, dikutip Rabu, 13 November 2024.
Kerja Sama Keamanan dan Diskusi Perdagangan InternasionalAustralia dan AS memiliki aliansi yang erat, termasuk di bidang keamanan. Saat ini, AS sedang menempatkan pasukan marinir di Australia dan meningkatkan pangkalan udara untuk menampung pesawat pembom Amerika.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, juga dijadwalkan bertemu dengan pejabat pertahanan Australia dan Jepang di Darwin pada akhir pekan ini untuk memperkuat hubungan keamanan.
Selain itu, AS akan menjual kapal selam bertenaga nuklir kepada Australia, yang menandakan pentingnya aliansi kedua negara di wilayah Indo-Pasifik.
Australia Menghadapi Tantangan antara AS dan TiongkokAlbanese, yang akan menghadiri KTT APEC di Peru dan G20 di Brasil, menegaskan bahwa Australia mendukung perdagangan bebas dan adil, terlebih di tengah persaingan strategis antara AS dan China.
“Kami percaya bahwa Australia dapat berperan sebagai kekuatan menengah… Kami memiliki aliansi dengan Amerika Serikat, tetapi Tiongkok tetap menjadi mitra dagang utama kami,” ujarnya.
Sebagai eksportir utama bijih besi, gas, dan batu bara ke China, Australia memiliki kepentingan dalam menjaga hubungan perdagangan dengan kedua negara besar ini. Albanese dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, di sela-sela pertemuan tersebut.
Harapan Australia untuk Sistem Perdagangan yang AdilMenjelang perjalanan internasionalnya, Albanese berharap pertemuan di APEC dan G20 dapat menghasilkan langkah-langkah positif untuk mendukung kepentingan ekonomi Australia.
"Kami adalah negara yang pro-perdagangan dan mendukung sistem perdagangan global yang adil. Ini sangat penting bagi kepentingan nasional Australia," tegasnya.
Albanese juga akan menggunakan kesempatan ini untuk bertemu beberapa pemimpin, termasuk dengan Presiden Indonesia yang baru, Prabowo Subianto, untuk memperkuat hubungan dagang dengan negara-negara lain.