Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Danantara Bakal Seperti Temasek? Ini Kata PM Singapura

SELASA, 12 NOVEMBER 2024 | 08:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) disebut-sebut bakal menjadi salah satu badan pengelola investasi besar di dunia.

Badan yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini akan mengelola investasi-investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Banyak yang menyebut bahwa Danantara akan seperti Temasek, sebuah badan investasi global yang berkantor pusat di Singapura. Pemerintah sendiri menyatakan bahwa pembentukan Danantara mengambil inspirasi dari  Temasek. 

Temasek adalah perusahaan holding yang berfokus pada investasi global yang dimiliki oleh pemerintah Singapura. Temasek didirikan pada tahun 1974 untuk mengelola aset dan investasi secara komersial.

Awalnya Temasek hanya mengelola portofolio secara komersial dengan nilai 354 juta Dolar Singapura. Saat ini sudah tumbuh mencapai 389 miliar Dolar Singapura.

Portofolio saham Temasek tak hanya di dalam negeri. Termasuk juga mengendalikan saham perusahaan-perusahaan di luar Singapura.

Adapun sektor investasi Temasek di antaranya transportasi dan industri, layanan keuangan, media dan teknologi, konsumen dan real estate, komunikasi dan ilmu hayati, dan agropangan.

Di Indonesia, Temasek menjadi pemegang saham terbesar kedua di Telkomsel melalui Singapore Telecom Mobile TTE/Singtel. 

Bisa dikatakan, Temasek adalah contoh dari pembentukan super holding yang sudah sangat sukses karena memberikan keuntungan bagi Singapura dari investasi-investasinya yang tersebar di banyak negara.

Temasek lahir dari eksperimen pemimpin Singapura Lee Kuan Yew untuk mengelola aset pemerintah yang saat itu berbentuk badan usaha yang dikelola di bawah Kementerian Keuangan Singapura. Saat itu ada 35 perusahaan yang bisa disebut BUMN Singapura. Perusahaan-perusahaan ini terus mengalami pertumbuhan aset dan laba seiring dengan kemajuan ekonomi Singapura.

Dalam kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, sempat berkomentar soal Danantara. 

Menurutnya, pemerintah Singapura sudah membentuk perusahaan model serupa dan menemukan kerangka untuk memastikan bahwa badan usaha milik negara beroperasi secara komersial, dan kemudian memiliki perusahaan induk atau memiliki kerangka untuk menempatkan mereka bersama.

"Ini berhasil bagi kami," kata Wong. Namun, ia mengingatkan, Singapura bukanlah satu-satunya negara yang berhasil mengambil model investasi seperti itu. 

Ia pun menilai bahwa pemerintah Indonesia harus mengambil contoh model bisnis ini sebanyak-banyaknya, jangan hanya dari Singapura. 

"Jadi saya tidak yakin apakah Indonesia hanya perlu mencontoh kami saja.  Masih banyak model lain yang bisa ditelaah, banyak contoh yang bisa dipelajari," kata Wong. 

Ia juga mengingatkan bahwa setiap negara memiliki kebutuhan investasi berbeda yang harus dipenuhi via model bisnis tersebut. 

Karena itu penting melihat tidak hanya bentuk perusahaan investasinya tapi juga apa yang telah dilakukan dan kebutuhan negara tersebut. 

"Anda dapat melihat semua pengalaman ini dan kemudian mengembangkan model Anda sendiri yang dapat diterapkan di Indonesia," kata Wong.

Ia meyakini bahwa Presiden Prabowo akan mengembangkan model yang efektif  yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya