Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Euforia Pasar Sambut Kemenangan Trump, Harga Tembaga Melesat hingga 3,5 Persen

JUMAT, 08 NOVEMBER 2024 | 12:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga tembaga rebound, yang dipicu oleh aksi investor yang terus mencermati dampak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum Amerika Serikat. 

Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melambung 3,5 persen menjadi 9.670 Dolar AS per metrik ton pada pukul pada Kamis malam waktu setempat. 

Sebelumnya, Harga jatuh hingga 4,5 persen sehari sebelumnya, ke level terendah sejak 18 September. 

Head of Commodity Strategy Saxo Bank di Copenhagen, Ole Hansen, mengatakan pasar kini mengadopsi pendekatan yang lebih optimistis dibandingkan kepanikan awal (setelah kemenangan Donald Trump. 

Namun, kekhawatiran investor terkait ancaman Trump untuk mengenakan tarif pada konsumen logam utama, China, masih tinggi. Trump membutuhkan waktu sekitar 11 bulan untuk mengambil tindakan tarif selama masa jabatan pertamanya sebagai Presiden.

"Pasar logam industri sekarang menanti Jumat dan apa yang dapat terjadi dari China dalam bentuk pengumuman stimulus tambahan," kata Hansen, dikutip dari Reuters, Jumat 8 November 2024. 

Pasar juga mendapatkan dorongan dari data Kamis pagi yang menunjukkan ekspor China tumbuh pada laju tercepat dalam lebih dari dua tahun sepanjang Oktober, sementara impor tembaga mentah negara itu meningkat.
Harga juga didukung oleh Indeks Dolar (Indeks DXY) yang lebih lemah dan keputusan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.

Meski terjadi rebound, investor tetap khawatir bahwa Trump dapat membatalkan inisiatif elektrifikasi, yang akan mengurangi permintaan logam seperti tembaga.

Aluminium melejit 3,3 persen ke posisi 2.701 Dolar AS per ton dan menyentuh level terkuat dalam lebih dari lima bulan setelah Alcoa menghentikan pengiriman bahan baku bauksit dari Brasil.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, nikel melonjak 3 persen menjadi 16.605, Dolar AS. Seng (zinc) melesat 2,8 persen menjadi 3.055,50 Dolar AS. Sementara timah menguat 1,8 persen ke level 31.900 Dolar AS.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

UPDATE

KPK Panggil Bupati Situbondo Karna Suswandi Usut Korupsi Dana PEN

Jumat, 08 November 2024 | 11:59

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Melonjak Jadi Rp1,52 Juta

Jumat, 08 November 2024 | 11:57

Namarin: Prabowo Perlu Hidupkan Lagi Dewan Maritim Indonesia

Jumat, 08 November 2024 | 11:55

Bursa Eropa Rebound, STOXX 600 Ditutup Naik 0,62

Jumat, 08 November 2024 | 11:51

Peringati Green March ke-49, Raja Mohammed VI Tegaskan Kembali Hak Maroko atas Sahara

Jumat, 08 November 2024 | 11:47

Kemenkeu Bakal Optimalisasi Aset Gedung untuk Kementerian Baru

Jumat, 08 November 2024 | 11:33

Bawaslu Periksa Kesiapan Jajaran Daerah Jelang Pilkada 2024

Jumat, 08 November 2024 | 11:23

Dukung Program Pemerintah, Marinir Gelar Makan Bergizi Buat Rakyat

Jumat, 08 November 2024 | 11:13

Ketua Fraksi PKS: Tangkap Mafia dan Beking Judi Online

Jumat, 08 November 2024 | 10:55

Begini Suasana Pemutaran Lagu Kebangsaan di Kompleks Parlemen

Jumat, 08 November 2024 | 10:54

Selengkapnya