Berita

Raja Maroko, Mohammed VI/Ist

Dunia

Peringati Green March ke-49, Raja Mohammed VI Tegaskan Kembali Hak Maroko atas Sahara

JUMAT, 08 NOVEMBER 2024 | 11:47 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam sebuah pidato di peringatan 49 tahun Green March, Raja Maroko Mohammed VI menegaskan kembali hak negaranya atas Sahara Barat.

Green March adalah demonstrasi massal pada November 1975, yang dikoordinasikan oleh pemerintah dan militer Maroko, untuk memaksa Spanyol menyerahkan Provinsi semi-metropolitan otonom Sahara Spanyol yang disengketakan kepada Maroko.

Raja dalam pidatonya menyoroti fakta-fakta konkret di lapangan serta realitas yang tidak dapat diubah yang berakar pada hukum, legitimasi, komitmen, dan tanggung jawab Maroko atas Sahara.

Pertama, kata Raja, ada keterikatan kuat putra-putri Sahara dengan identitas Maroko mereka, dan komitmen mereka terhadap nilai-nilai sakral dan abadi bangsa sesuai dengan ikatan Bei’a, yang telah ada sepanjang sejarah antara penduduk Sahara dan raja-raja Maroko.

Kedua ialah kemajuan, keamanan, dan stabilitas yang ada di Sahara Maroko. Selanjutnya poin terakhir meliputi banyaknya dukungan internasional terhadap inisiatif otonomi Sahara dibawah kedaulatan Rabat.

"Ketiga, semakin meningkatnya pengakuan internasional terhadap Sahara sebagai wilayah Maroko, dan dukungan luas yang telah diterima Inisiatif Otonomi," papar Raja.

Pemimpin Maroko itu menyebut ada  ada pihak-pihak yang mengeksploitasi isu Sahara untuk mengalihkan perhatian dari berbagai masalah internal mereka.

"Pihak lain berupaya memanipulasi aspek hukum tertentu untuk melayani tujuan politik yang sempit. Mereka memanfaatkan masalah Sahara untuk mengamankan akses ke Samudra Atlantik," ujar Raja.

Merespons masalah tersebut, Raja kembali mengusulkan inisiatif Sahara Maroko yang akan memfasilitasi akses negara-negara Sahel ke Samudra Atlantik, dalam kerangka kemitraan dan kerja sama.

"Tujuannya adalah untuk mencapai kemajuan bersama demi kepentingan semua orang di kawasan tersebut," tegas Raja.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya