Berita

Ketua DPR Puan Maharani/Ist

Politik

Forum P20 di Brasil

Puan: Ini Masa Paling Berbahaya Sejak Perang Dunia II

JUMAT, 08 NOVEMBER 2024 | 09:45 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dalam Forum G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) ke-10 yang digelar di Brasil, Ketua DPR Puan Maharani berbicara tentang isu kelaparan akibat perang.

P20 ke-10 diselenggarakan di National Congress of Brazil atau Kantor parlemen Brasil yang berada di ibukota Brasilia. Rangkaian P20 digelar sejak 6 November 2024 dengan Brasil sebagai pemegang presidensi P20 tahun ini mengangkat tema ‘Parlemen untuk Dunia yang Adil dan Planet yang Berkelanjutan’.  

"Saya ingin menyampaikan apresiasi saya kepada Presiden Kamar Deputi dan Presiden Senat Federal Brasil yang menjadi tuan rumah KTT Pembicara P20 tahun 2024 di Kota Brasilia yang dinamis dan untuk keramahtamahan yang diberikan kepada saya dan delegasi DPR RI," ucap Puan dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat, 8 November 2024.


Puan kemudian menyinggung soal krisis global yang tengah dihadapi dan mengganggu kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Mulai dari pandemi Covid-19, ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim, serta perang dan berbagai konflik yang telah meningkatkan kerawanan pangan dan energi. 

Menurutnya, hampir 700 juta orang atau setara dengan 8,5 persen populasi global di dunia pun masih hidup dalam kemiskinan ekstrem.

"Kita hidup di zaman ketegangan geopolitik, perang dan konflik yang sedang meningkat. Mungkin ini masa yang paling berbahaya sejak Perang Dunia ke-2 (World War II). Singkatnya, dunia sedang menghadapi badai secara bersamaan," ujarnya.

Menurut Puan, meningkatnya ketegangan geopolitik dan besarnya persaingan antar negara, telah mengalihkan perhatian dunia dari masyarakat miskin. Padahal pengeluaran militer global mencapai 2,4 triliun Dolar AS pada 2023 atau setara dengan 2,3 persen PDB global. 

Sementara pada periode yang sama tahun 2023, bantuan pembangunan resmi (ODA) berjumlah 223,7 miliar Dolar AS atau kurang dari 10 persen belanja global militer. 

"Meskipun kita tahu bahwa komunitas internasional mengalami kesulitan untuk mengalokasikan anggaran untuk pendanaan iklim dan membangun sekolah, fasilitas kesehatan, dan kebutuhan pembangunan lainnya untuk negara-negara berkembang," ujarnya.

Ia lantas mempertanyakan ihwal apa jadinya jika dunia bisa mengalokasikan 50 persen belanja militer global atau sekitar 1,2 triliun Dolar AS setiap tahun hingga tahun 2030 untuk membantu masyarakat miskin. 

Puan menyebut, pastinya hal tersebut akan membawa dampak besar.

“Kita akan memiliki dunia yang berbeda, di mana agenda dunia bebas dari kemiskinan dan kelaparan dapat tercapai pada tahun 2030,” tutup Puan Maharani.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya