Berita

Pengasuh Ponpes di Bangkalan berinisial N akhirnya dijemput paksa oleh Polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap santriwati/RMOLJatim

Presisi

Sempat Buron, Oknum Kiai Cabul di Bangkalan Ditangkap di Probolinggo

KAMIS, 07 NOVEMBER 2024 | 05:06 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Oknum kiai berinisial S (45), pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, akhirnya dijemput paksa oleh penyidik Polres Bangkalan pada Rabu, 6 November 2024. S diduga melakukan pencabulan terhadap santriwati berinisial N (13) dan kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Bangkalan.

Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Bangkalan, Iptu Mas Herly Susanto mengatakan, S berhasil ditemukan di persembunyiannya di sebuah rumah di Desa Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Penjemputan paksa dilakukan karena setiap kali dipanggil Polisi, S selalu menghindar.

"Sebelumnya, kami telah melakukan dua kali pemanggilan secara patut, namun yang bersangkutan mangkir," ucap Iptu Herly, dikutip RMOLJatim, Rabu, 6 November 2024.

Kasus ini terungkap setelah orang tua N melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bangkalan pada 24 Oktober 2024. N  mengaku dicabuli oleh gurunya tersebut di dalam kamar sebuah rumah di lingkungan pondok pesantren.

Orang tua N mengetahui peristiwa tersebut saat berada di Bali setelah ditelepon oleh anak laki-lakinya yang ada di Madura. Setelah mendengar kabar itu, keesokan harinya mereka langsung berangkat pulang menuju Madura. 

"Anak laki-lakinya menelepon dan mengatakan adiknya mengalami pelecehan seksual oleh guru ngajinya," ujar Herly.

Berdasarkan keterangan N, S telah melakukan perbuatan cabul tersebut beberapa kali.

"Korban mengaku dicabuli oleh S pada bulan September 2024, tepatnya pada hari Selasa pukul 10.00 WIB, Minggu pukul 13.00 WIB, dan Kamis (3 Oktober 2024) pukul 08.30 WIB," papar Herly.

Polres Bangkalan kini tengah mengumpulkan bukti-bukti tambahan, termasuk keterangan dari saksi-saksi lain. Akibat perbuatannya, S terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.  

"Hingga saat ini, kami masih terus melakukan pengumpulan data-data baik perihal saksi maupun terlapor, karena dua saksi lainnya juga mengaku menjadi korban aksi cabul dari pengasuh Ponpes tersebut," tutup Herly.

Populer

Rektor UGM Ditantang Pamerkan Ijazah Jokowi

Selasa, 18 Maret 2025 | 04:53

Indonesia Dibayangi Utang Rp10 Ribu Triliun, Ekonom Desak Sri Mulyani Mundur

Jumat, 14 Maret 2025 | 12:40

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Janji Trump Zonk, Dolar AS Tembus Rp16.500

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:59

Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG di Banjarmasin Aman

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:58

Kantor BPN Tetap Buka di Masa Libur Lebaran

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:58

DPR dan Pemerintah Rapat Dadakan soal RUU TNI, Bahas Apa?

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:57

Prabowo Bakal Luncurkan Program Govtech, Potensi Hemat Anggaran Rp100 Triliun

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:44

Lagi, Bareskrim Ungkap SPBU “Penyunat" Takaran BBM

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:42

Mahasiswa Bakal Demo Tolak RUU TNI Besok, Anggota DPR: Itu Hak yang Dilindungi Konstitusi

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:34

Airlangga: Penyelesaian EU-CEPA Bisa Dongkrak Ekspor Tekstil Nasional

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:26

Commander Wish Kapolda Riau: Berdiri Lebih Rendah dari Masyarakat

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:23

Pimpinan PTPN I Dilaporkan ke KPK, Ini Sebabnya

Rabu, 19 Maret 2025 | 19:17

Selengkapnya