Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Rupiah Anjlok ke Rp15.845, Mayoritas Mata Uang Asing Tertekan Dolar AS Gara-gara Trump

RABU, 06 NOVEMBER 2024 | 11:50 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nilai tukar (kurs) Rupiah terpantau melemah ke Rp15.845 per Dolar AS pada perdagangan Rabu 6 November 2024, atau setelah pemungutan suara Pilpres Amerika Serikat (AS) ditutup.

Mata uang Garuda itu melemah 97 poin atau minus 0,62 persen dari perdagangan sebelumnya, di tengah menguatnya (reli) Dolar AS, pasca suara Donald Trump diprediksi lebih unggul dibandingkan Kamala Harris.

Tak hanya Rupiah yang melemah, mayoritas mata uang di kawasan Asia lainnya kompak berada di zona merah. Seperti Yen Jepang yang anjlok 1,10 persen, Baht Thailand lesu 0,66 persen, dan Yuan China yang melemah 0,41 persen.

Selanjutnya, Peso Filipina melemah 0,16 persen, Won Korea Selatan ikut loyo 0,43 persen, Dolar Singapura minus 0,75 persen hingga Dolar Hong Kong yang layu 0,02 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Di sisi lain, mayoritas mata uang negara maju juga ikut lesu pada perdagangan hari ini. Euro Eropa ambruk 1,09 persen, disusul Poundsterling Inggris yang melemah 0,76 persen, dan Franc Swiss lesu 0,90 persen.

Sementara Dolar Australia melemah 0,93 persen, dan Dolar Kanada ikut melemah 0,55 persen.

Menurut Ekonom BCA, David Sumual melemahnya nilai tukar Rupiah dan mayoritas mata uang asing ini terkait dengan sentimen Pemilu di AS yang membuat Dolar terus menguat secara signifikan.

“Pengaruh eksternal. Pasar berekspektasi Trump menang,” kata David kepada RMOL.

Berdasarkan sentimen tersebut, David memprediksi kurs Rupiah akan tertekan hari ini di rentang Rp15.800 hingga Rp16.000 per Dolar AS.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya