Momen saat Cagub Sumsel Herman Deru menemui Joko Widodo di kediamannya di Solo/repro
Menjelang Pilkada Serentak, sejumlah calon kepala daerah melakukan kunjungan ke Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya adalah Calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) nomor urut 1, Herman Deru, yang menyambangi Jokowi di kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa, 5 November 2024.
Pertemuan selama satu jam itu diakui Deru sebagai upaya untuk meminta restu Jokowi dalam pencalonannya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel.
“Saya datang untuk meminta doa dan restu dari Bapak agar proses ini bisa berjalan lancar, aman, dan, insya Allah, dimenangkan,” ungkap Deru melalui akun Instagram pribadinya yang dikutip
RMOLSumsel, Rabu, 6 November 2024.
Herman Deru menyebut bahwa Jokowi memberinya pesan-pesan berharga, salah satunya tentang menjaga sikap rendah hati dan tidak berlebihan dalam bertindak. Selain itu, Deru mengaku visinya sejalan dengan program Jokowi, khususnya dalam perkuatan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah.
“Konektivitas sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami ingin mendorong kabupaten dan kota di Sumsel untuk lebih terkoneksi satu sama lain,” ujarnya.
Upaya Deru Menyaingi Pengaruh PrabowoPertemuan antara Herman Deru dan Jokowi ini dinilai sebagai langkah untuk menyaingi kedekatan paslon nomor urut 3, Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati), dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Mawardi, yang juga anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, gencar menyampaikan kepada publik bahwa kedekatannya dengan Prabowo akan memudahkan realisasi program pembangunan di Sumsel.
Begitu pula wakilnya, Anita Noeringhati yang punya hubungan kekerabatan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan cukup dekat dengan Ketum Golkar yang juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
"Upaya Herman Deru ini kan untuk menyaingi klaim Mawardi Yahya yang lebih memiliki kedekatan dengan Presiden Prabowo secara kepartaian. Juga Anita yang kita semua ketahui punya hubungan baik dengan pemerintah pusat," ujarnya.
Pertemuan dengan Jokowi di Solo diharapkan mampu mempengaruhi elektabilitas Herman Deru, terutama di kalangan pendukung Jokowi di Sumsel. Namun, pengaruh Prabowo di kubu Mawardi Yahya-Anita Noeringhati dinilai tetap kuat, terlebih dengan dukungan partai-partai yang saat ini berada dalam koalisi pemerintahan Prabowo.
Lebih jauh, pengamat politik Bagindo Togar menilai Herman Deru telah menyeret Jokowi dalam konflik dan pertarungan mengenai siapa yang paling diterima oleh pusat, dan menjadi jembatan dalam pembangunan yang sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah ke depan.
"Ini akan menjadi ajang bagi kedua calon untuk menunjukkan strategi mereka dalam memanfaatkan pengaruh dari kedua tokoh nasional tersebut di Pilgub Sumsel. Kita lihat siapa yang lebih bisa mengonsolidasikan dukungan," pungkas Togar.