Berita

Dampak erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT)/Ist

Nusantara

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Sejak 1800-an Banyak Makan Korban

SENIN, 04 NOVEMBER 2024 | 22:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Gunung Lewotobi Laki-laki yang meletus di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah banyak memakan korban sejak tahun 1800-an.

Ahli Mitigasi Bencana Geologi, Surono menjelaskan, aktivitas erupsi Gunungapi Lewotobi yang terjadi pada Minggu kemarin, 3 November 2024 merupakan peningkatan aktivitas dari ribuan tahun lalu. 

"Sejarah itu (erupsi Gunung Lewotobi) bukan hanya sekarang saja ya untuk korban jiwa itu terjadi sejak tahun 1800-an ini sudah pernah terjadi," ujar Surono, dalam siaran langsung TV One yang dikutip RMOL melalui Youtube, Senin malam, 4 November 2024.

Sosok yang kerap disapa Mbah Rono itu memaparkan, khusus aktivitas erupsi Gunung Lewotobi yang kemarin membuat korban meninggal dunia hingga 10 orang, memang terpantau mengalami peningkatan intensitas ledakan. 

"Aktivitasnya cukup lama, sekitar (sebulan lalu) 4 kilometer ya (capaian dampak ledakannya). Radius 4 KM itu bahaya, dan sekarang letusan besarnya itu mencapai 7 kiloan," urainya. 

Menurutnya, aktivitas erupsi Gunung Lewotobi punya karakteristik bertahan cukup lama, karena sudah terpantau aktif sejak Januari 2024.

"Kalau aktif itu cukup lama ya, tercatat bahaya sudah menimbulkan korban jiwa. Itu sejak letusan tahun 1869 ya, kemudian ada lagi 1907. Kemudian periode letusannya lama, misalnya 1932 sampai 1933, 1939 sampai 1940, dan 1969 sampai 1970. Kemudian terakhir 2002 sampai 2003 ya, memang aktivitasnya ini cukup lama," paparnya lagi. 

Oleh karena itu, Mbah Rono memandang letusan Gunung Lewotobi sekarang ini merupakan letusan besar yang memakan korban jiwa. 

"Bahwa ini tidak suatu letusan kecil saja. Memang awalnya kecil-kecil saja, tetapi bisa terjadi tiba-tiba ledakan besar begitu," tambah Mbah Rono memprediksi.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya