Berita

Representative Image/Net

Dunia

50 Ribu Tentara Israel Gagal Rebut Satu Desa Pun di Lebanon

SENIN, 04 NOVEMBER 2024 | 11:59 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Meskipun telah mengerahkan lebih dari 50.000 tentara dalam invasi darat selama sebulan terakhir, Israel dilaporkan gagal merebut satu desa pun di Lebanon Selatan.

Surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth menyebut serangan darat Israel di Lebanon Selatan melibatkan lima divisi, atau tiga kali lipat dari jumlah pasukan yang dikerahkan selama perang 2006, tetapi tidak menghasilkan wilayah pendudukan yang signifikan.

"Pasukan pendudukan Israel gagal merebut satu desa pun di Lebanon selatan, meskipun telah mengerahkan lebih dari 50.000 tentara dalam invasi darat selama sebulan," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Middle East Monitor pada Senin, 4 November 2024.


Laporan itu mengaitkan kemunduran Israel dengan strategi taktis efektif Hizbullah, termasuk pertahanan berlapis dan serangan presisi terhadap unit lapis baja Israel.

Kolonel Jack Neriya, mantan penasihat Perdana Menteri Yitzhak mengatakan para pejuang Hizbullah membiarkan pasukan Israel maju sebelum menjebak mereka dalam penyergapan, yang telah menimbulkan tantangan bahkan bagi unit elit.

"Taktik penyergapan ini telah menciptakan tantangan ekstrem bagi pasukan Israel, termasuk unit elit seperti Golani dan pasukan komando lainnya," paparnya.

Hizbullah mengklaim telah menghancurkan 42 tank Merkava, empat buldoser, dua Hummer, sebuah kendaraan lapis baja, dan sebuah pengangkut pasukan sejak invasi dimulai.

Gerakan perlawanan Lebanon juga melaporkan lebih dari 95 tentara Israel tewas dan 900 lainnya terluka. Pasukan Israel telah berjuang untuk memetakan posisi Hizbullah dan melawan pesawat tanpa awak yang sulit ditangkap.

Bulan lalu saja, Yedioth Ahronoth melaporkan, 64 tentara Israel dan 24 pemukim tewas di tengah permusuhan yang sedang berlangsung. Selain itu, serangan Hizbullah, yang melibatkan ribuan rudal dan pesawat tanpa awak, telah memicu 14.000 sirine peringatan di Israel.

Meskipun mendapat dukungan besar dari artileri dan kekuatan udara, kampanye militer Israel hanya mengalami sedikit kemajuan.

Media Israel tersebut mencatat bahwa kegagalan yang sedang berlangsung ini dapat menyebabkan lebih banyak korban jiwa di pihak Israel daripada dalam perang mana pun sejak akhir 1940-an.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

GM FKPPI Bangun Rumah Huntara untuk Korban Bencana Sumbar

Minggu, 07 Desember 2025 | 18:05

Ahmadiyah Galang Dukungan untuk Sumatera

Minggu, 07 Desember 2025 | 17:50

Trauma Healing Polri

Minggu, 07 Desember 2025 | 17:20

Momen Prabowo Makan Ikan Tongkol di Posko Pengungsian Aceh

Minggu, 07 Desember 2025 | 17:15

Prabowo Siap Kirim Cadangan Pangan Hingga Perbaiki Bendungan Aceh

Minggu, 07 Desember 2025 | 16:57

Tetapkan Bencana Nasional Sumatera Tanpa Negosiasi!

Minggu, 07 Desember 2025 | 16:45

KBRI Kawal Pengusaha RI Buka Resto di Mesir

Minggu, 07 Desember 2025 | 16:22

Bahlil Lapor Prabowo, 97 Persen Listrik di Aceh Nyala Malam Ini

Minggu, 07 Desember 2025 | 15:42

KNPI Gaungkan Gotong Royong untuk Pemulihan Bencana

Minggu, 07 Desember 2025 | 15:40

Elite PBNU Kehilangan Legitimasi, Diperlukan Reformasi

Minggu, 07 Desember 2025 | 15:39

Selengkapnya