Berita

Reuni 411/Ist

Politik

Reuni 411 cuma Sebatas Manuver Politik Balas Dendam

SENIN, 04 NOVEMBER 2024 | 09:30 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Seruan aksi Reuni 411 tidak lebih dari aksi demonstrasi untuk kepentingan politik praktis. 

Apalagi tema aksi yang diusung adalah penjarakan Jokowi dan ganyang fufufafa. Dua tema tersebut menyasar keluarga Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

“Saya lihat reuni 411 tak memiliki legitimasi keumatan dalam konteks agama, namun lebih kepada kepentingan politik ya. Bisa jadi ini agenda balas dendam karena dulu ormasnya dibubarkan Pak Jokowi,” kata pengamat politik, Muhammad Khairul Bahri dalam keterangannya, Senin, 4 November 2024.

Ditambah lagi, menurutnya, ada informasi bahwa di dalam aksi 411 di depan Istana Kepresidenan tersebut juga menyeret soal tudingan penodaan agama yang dilakukan  Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono.

Ia mengatakan bahwa patut diduga aksi tersebut juga akan disusupi oleh kepentingan politik di Jakarta. Sebab, Suswono adalah kontestan Pilkada 2024 yang berhadapan dengan dua paslon, yakni Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

“Dugaan makin kuat bahwa aksi ini murni gerakan politik praktis karena akan ada aksi penjarakan Suswono. Tak ada asumsi lain yang bisa menjadi tesis bahwa ini murni gerakan pesanan dan untuk tujuan politik praktis,” kata Khairul.

Oleh sebab itu, ia berpandangan bahwa aksi 411 tidak akan seramai saat awal-awal aksi 411 tahun 2016 yang memang memiliki esensi agama, yakni memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Terlebih, kata Khairul, Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Shihab juga berhalangan hadir dalam Reuni 411 karena sedang berada di Arab Saudi.

“Panutan mereka kan tidak hadir, artinya magnet untuk menarik dukungan gerakan 411 kali ini kecil. Tapi potensi rawan disusupi kelompok yang ingin memanfaatkan situasi ini,” kata Khairul.

Dengan demikian, ia berharap aparat keamanan, khususnya intelijen tetap mewaspadai potensi agenda susupan lain yang bisa jadi menjadi potensi untuk memicu situasi chaos.

“Kita percaya intelijen kita bekerja dengan sangat baik, aparat keamanan kita akan mengantisipasi gerakan chaos,” pungkas Kairul.



Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya