Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Harga Minyak Merosot, OPEC+ Tunda Peningkatan Pasokan selama Satu Bulan

SENIN, 04 NOVEMBER 2024 | 09:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Plus (OPEC+) setuju untuk menunda selama satu bulan peningkatan produksi minyak yang dijadwalkan Desember tahun ini. 

Ini adalah penundaan kedua bagi rencana OPEC+ menghidupkan kembali pasokan. Dikutip dar Bloomberg, Senin 4 November 2024, alasan penundaan karena ada kekhawatiran tentang permintaan minyak yang melemah. 

Kelompok yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia bermaksud untuk memulai serangkaian peningkatan produksi bulanan dengan menambahkan 180.000 barel per hari mulai Desember, tetapi mereka sekarang akan menahan pasokan selama bulan itu, menurut sebuah pernyataan yang diposting di situs web OPEC pada Minggu (3 November).

Mereka telah menunda sejak bulan lalu, karena permintaan yang goyah di Tiongkok dan pasokan yang membengkak dari Amerika yang bisa menekan harga. 

Harga minyak berjangka Brent telah merosot 17 persen dalam empat bulan terakhir hingga diperdagangkan mendekati 73 Dolar AS per barel, terlalu rendah bagi Saudi dan banyak negara lain di OPEC+ untuk menutupi pengeluaran pemerintah.

Kepala penelitian minyak di Onyx Commodities, Harry Tchilinguirian, mengatakan, OPEC+ menunjukkan bahwa mereka tidak dapat mengabaikan realitas ekonomi makro saat ini yang berpusat di Tiongkok dan Eropa, yang menunjukkan pertumbuhan permintaan minyak yang lebih lemah.

Badan Energi Internasional di Paris memperkirakan, penundaan lebih lanjut mungkin tidak banyak membantu pasar, yang telah diantisipasi oleh banyak pedagang. 

Pasar global masih menghadapi kelebihan pasokan tahun depan bahkan jika aliansi OPEC+ menahan diri untuk tidak menambah pasokan.

Pasar minyak mentah sebagian besar mengabaikan konflik selama setahun di Timur Tengah, termasuk serangan balasan Israel baru-baru ini terhadap Iran, karena para pedagang semakin yakin bahwa pengiriman minyak dari wilayah tersebut tidak akan terpengaruh.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya