Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Plus (OPEC+) setuju untuk menunda selama satu bulan peningkatan produksi minyak yang dijadwalkan Desember tahun ini.
Ini adalah penundaan kedua bagi rencana OPEC+ menghidupkan kembali pasokan. Dikutip dar Bloomberg, Senin 4 November 2024, alasan penundaan karena ada kekhawatiran tentang permintaan minyak yang melemah.
Kelompok yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia bermaksud untuk memulai serangkaian peningkatan produksi bulanan dengan menambahkan 180.000 barel per hari mulai Desember, tetapi mereka sekarang akan menahan pasokan selama bulan itu, menurut sebuah pernyataan yang diposting di situs web OPEC pada Minggu (3 November).
Mereka telah menunda sejak bulan lalu, karena permintaan yang goyah di Tiongkok dan pasokan yang membengkak dari Amerika yang bisa menekan harga.
Harga minyak berjangka Brent telah merosot 17 persen dalam empat bulan terakhir hingga diperdagangkan mendekati 73 Dolar AS per barel, terlalu rendah bagi Saudi dan banyak negara lain di OPEC+ untuk menutupi pengeluaran pemerintah.
Kepala penelitian minyak di Onyx Commodities, Harry Tchilinguirian, mengatakan, OPEC+ menunjukkan bahwa mereka tidak dapat mengabaikan realitas ekonomi makro saat ini yang berpusat di Tiongkok dan Eropa, yang menunjukkan pertumbuhan permintaan minyak yang lebih lemah.
Badan Energi Internasional di Paris memperkirakan, penundaan lebih lanjut mungkin tidak banyak membantu pasar, yang telah diantisipasi oleh banyak pedagang.
Pasar global masih menghadapi kelebihan pasokan tahun depan bahkan jika aliansi OPEC+ menahan diri untuk tidak menambah pasokan.
Pasar minyak mentah sebagian besar mengabaikan konflik selama setahun di Timur Tengah, termasuk serangan balasan Israel baru-baru ini terhadap Iran, karena para pedagang semakin yakin bahwa pengiriman minyak dari wilayah tersebut tidak akan terpengaruh.